SEMARANG. iNesSemarang.id - Kelompok 31 KKN MIT-ke 14 UIN Walisongo bersama perangkat desa Penusupan, Pangkah, kabupaten Tegal dan warga sekitar belajar dan mempraktekan langsung tentang mengolah sampah Bank Sampah “Bungah Berkah”.
Mereka belajar memanfaatkan sampah mulai mengumpulkan hingga memilah sampah yang layak jual pada bank sampah tersebut, belum lama ini.
Bank Sampah “Bungah Berkah” dirintis mulai 2021 ini didirikan berdasarkan inisiatif para perangkat desa beserta warga setempat yang resah dan bingung terhadap sampah yang telah menumpuk banyak di Tempat pembuangan akhir (TPA) .
Melalui koordinasi yang matang antara Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) bersama perangkat desa akhirnya memutuskan bahwa sampah ini lebih baik dipilah ataupun didaur ulang sehingga bisa memiliki nilai ekonomis yang bisa membantu perekonomian warga desa Penusupan.
Salah satu petugas yang dipekerjakan di Bank Sampah “Bunga Berkah”, Siti Arnati menuturkan bahwa dulu sebelum adanya usaha ini sampah pada TPA sangat banyak menumpuk bahkan mengeluarkan bau yang kurang sedap dalam radius yang jauh, oleh karena itu didirikanlah usaha Bank Sampah “Bungah Berkah” ini.
“Sebelum adanya usaha ini, sampah yang sangat banyak itu membuat warga sekitar jadi risih dan selalu mengeluh karena baunya itu, bahkan sangking banyaknya sampah dalam satu hari itu bisa sampai 6 truk untuk mengangkut sampah itu, dan sekarang dengan adanya usaha ini volume sampah lumayan berkurang yang dari semula 6 truk menjadi 2 sampai 1 truk saja perharinya.” ujar Siti Arnati dalam keterangan tertulis yang diterima iNewsSemarang.id, Sabtu (22/7/22).
Bank Sampah “Bungah Berkah” desa Penusupan dalam kegiatan operasionalnya terdapat 7 orang yang petugas yang dipekerjakan, yang mana kesemuanya berasal dari desa Penusupan sendiri.
Bank sampah ini cuma buka dihari Sabtu dan Minggu saja serta jamnya dari jam 9 pagi sampai dengan jam 3 sore.
“Tidak setiap hari karena menyesuaikan dengan sampah yang disetorkan warga karena tidak setiap hari sampah itu ada dan juga membutuhkan waktu unutk mengumpulkannya, belum lagi dengan kegiatan-kegiatan lain yang menyibukkan pada hari efektif sehingga dipilih pada hari sabtu dan minggu saja,” pungkasnya Arnati.
*Serial berita KKN UIN Walisongo ini merupakan kerjasama iNewsSemarang.id dengan Pusat Pengabdian kepada Masyarakat UIN Walisongo Semarang.
Editor : Miftahul Arief