KENDAL, iNewsSemarang.id – Kurikulum Merdeka Belajar yang dicanangkan oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) menuntut para guru untuk lebih inovatif dalam menghadirkan pembalajaran yang menarik bagi para peserta didik.
Ketua Lembaga Pendidikan Ma’arif PWNU Jawa Tengah, R Andi Irawan mengatakan pendidikan di era digital saat ini menghadapi banyak tantangan. Selain menuntut kompetensi dan kecakapan, para pendidik juga perlu terus berinovasi menyesuaikan perkembangan zaman.
“Saya minta para kepala sekolah yang barusan dilantik ini untuk berani berpikir gila. Istilahnya berpikir out of the books,” ungkap Andi dalam sambutan pelantikan kepala sekolah dan kepala madrasah di bawah naungan LP Ma'arif Kabupaten Kendal di gedung DPRD Kendal, Sabtu (6/8/2022).
Lebih lanjut disampaikan, sosok kepala sekolah yang inovatif diperlukan untuk melahirkan terobosan-terobosan baru dalam mengelola lembaga pendidikan.
“Mengutip hasil sebuah penelitian, banyak orang sekolah tapi hanya sedikit yang belajar. Kenapa bisa demikian, inilah tugas para kepala sekolah, tugas para guru, bagaimana para siswa bisa tertarik untuk belajar dan mencintai ilmunya,” katanya.
Andi kemudian membandingkan lembaga pendidikan dulu dan sekarang. Dikatakan, para orang tua dulu mengirim anaknya ke pondok pesantren, karena ingin agar anaknya bisa menjadi seperti kiai atau para ustaz yang mengajarnya. Meski tanpa memasang papan visi dan misi, imbuhnya, tujuan dari pendidikan di pesantren bisa tercapai.
“Semangat di pesantren itu bisa kita tumbuhkan lagi. Bukan hanya memajang papan visi dan misi di depan sekolah maupun madrasah. Tapi bagaimana guru bisa menjadi contoh yang baik bagi para siswa didiknya,” tegasnya.
Editor : Sulhanudin Attar