Tak berpuas diri, Said Aqil Siradj pun memutuskan untuk menempuh pendidikan S1 di Universitas King Abdul Aziz, jurusan Ushuluddin dan Dakwah dan lulus pada 1982. Selanjutnya, ia menempuh pendidikan S2 di Universitas Umm Al-Qura jurusan Perbandingan Agama dan lulus pada 1987. Semangatnya untuk menempuh pendidikan Islam tak luntur hingga ia menempuh pendidikan S3 di Universitas Umm Al-Qura dan mengambil jurusan Aqidah dan Filsafat Islam dan lulu pada 1994.
Latar belakang akademis di bidang ilmu Islam ini membuat KH Said Aqil Siradj memiliki modal yang kuat untuk berdakwah memperjuangkan Islam di era modern seperti sekarang.
KH Said Aqil Siradj Berkhidmah di NU
Setelah memperoleh gelar doktornya dari Universitas Umm Al-Qura pada 1994, Said Aqil Siradj pun memutuskan kembali ke Indonesia. Sekembalinya ia ke Tanah Air, ia diajak untuk bergabung dengan Nahdlatul Ulama (NU) oleh KH Abdurrahman Wahid, Presiden Indonesia ke-4 yang akrab disapa Gus Dur. Keduanya memang telah memiliki hubungan yang sangat baik sejak Said Aqil Siradj masih berada di Makkah.
Seperti diketahui, NU merupakan organisasi Islam yang paling berpengaruh tak hanya di Indonesia tapi juga dunia. Di dalam organisasi ini, Said Aqil Siradj memulai kiprahnya sebagai Wakil Katib ‘Aam PBNU di Cipasung. Kecerdasannya membuat Said Aqil Siradj menjadi sosok yang dikagumi Gus Dur.
Editor : Maulana Salman