KENDAL, iNewsSemarang.id - Kisah tukang keplek doro (balap burung Merpati), Sucipto Mulyo dalam gelaran Pilkades serentak Kabupaten Kendal tahun 2022 cukup menarik perhatian. Pria yang setiap hari gemar keplek doro ini berhasil memenangi Pilkades dengan mengalahkan calon-calon kuat lainnya, seperti petahana dan perangkat desa di Pilkades Desa Pucuksari Kecamatan Weleri.
Cipto sapaan akrabnya menuturkan, awal majunya dirinya di Pilkades lantaran kerap didesak para tetangganya.
"Saya sebenarnya kepengen saja tidak, tapi saya itu dipaksa banyak warga untuk maju," terang Cipto, Rabu (19/10/2022).
Permintaan warga itu sudah berkali-kali dirinya tolak, namun warga seperti tak kenal lelah, hingga dirinya memutuskan mau untuk maju di Pilkades serentak tahun ini.
Pria yang setiap hari biasa dengan gaya mengenakan topi dibalik dan celana pendek ini mengatakan, permintaan warga agar dirinya mau maju di Pilkades sudah disampaikan sejak menjelang Ramadhan tahun lalu.
"Saya sudah jawab bahwa saya itu gak berminat sama sekali. Akhirnya saat Pilkades kurang 2 bulan saya disuruh untuk memutuskan. Dan akhirnya saya iyakan, dengan syarat tidak menang-menangan duit. Karena saya orang pas-pasan kalau soal duit," ujarnya.
Wargapun akhirnya senang dengan keputusan Cipto. Namun pada saat malam pencoblosan, semua tim yang mendukung mendadak lesu dan sudah tidak memiliki gairah. Hal ini disebabkan adanya informasi di lapangan jika 2 lawannya yang merupakan orang-orang berduit telah bergerak.
"Informasi di lapangan ada bagi-bagi duit. Benar tidaknya saya tidak tahu karena gak lihat secara langsung. Tim lesu semua dan saya pun tak tinggal tidur. Gak wirid apa baca-baca doa biar menang tidak. Pasrah aja," ungkapnya.
Namun pada kenyataannya, usai pemungutan suara di TPS dan dilakukan penghitungan suara, Cipto yang banyak didukung warga ini berhasil unggul suara dari calon lainnya.
Dia mengaku tak menyangka bisa menang di Pilkades ini. Dia juga mengaku tak menyangka bahwa warga bisa kompak sedemikiannya untuk memilihnya menjadi Kepala Desa Pucuksari.
Dari 5 TPS yang ada di desanya, Cipto berhasil menang mutlak di 2 TPS. Sedangkan di 3 TPS lainnya dia dan calon lainnya meraih suara imbang. Jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Desa Pucuksari hampir mencapai 1.800an orang.
Cipto di Pilkades ini sebagai calon nomor urut 1 berhasil meraih 642 suara. Petahana sebagai calon nomor urut 2 meraih 382 suara dan calon nomor urut 3 yang merupakan calon yang berasal dari perangkat desa meraih 539 suara.
Cipto menjelaskan, usai memenangi Pilkades serentak ini dirinya akan dilantik menjadi Kades Pucuksari pada bulan Desember mendatang. Usai dilantik nanti, dirinya mengaku akan bekerja maksimal demi orang-orang yang telah mengantarkannya menjadi Kades Pucuksari.
"Yang penting saya kerja transparansi itu totalitas. Pungli harus diberantas," tegasnya.
Dirinya juga menegaskan, karena posisinya menjabat sebagai kades berawal dari dukungan masyarakat, ia tak ingin menjadikan jabatannya sebagai sebuah pekerjaan. Sawah bengkok sebagai upah dari jabatannya akan dikembalikan kepada masyarakat, hasilnya juga untuk masyarakat.
"Saya mau maju ini karena didorong warga. Jadi ya biar saja bengkoknya nanti buat warga saja," katanya.
Dia menambahkan, saat-saat masih dalam masa kampanye, dirinya hampir tidak betah karena setiap hari dipaksa oleh tim suksesnya harus mendatangi warga untuk bersilaturahmi dengan mengenakan busana muslim, bersarung dan berpeci.
"Ini saja jenengan bisa lihat semua. Baru saja saya menang saya tetap celana pendek, kaos oblong dan topi. Saya itu biasanya setiap hari memang begini. Gak bisa untuk rapi," jelas Cipto disambut gelak tawa para tamu yang memadati rumahnya untuk memberikan ucapan selamat.
Editor : Agus Riyadi