get app
inews
Aa Read Next : Wanita Ini Ubah Suara Dengkuran Kekasihnya Jadi Cuan, Begini Caranya

6 Cara Aman Merawat Anak dengan Gangguan Ginjal Akut

Kamis, 20 Oktober 2022 | 12:09 WIB
header img
Ilustrasi anak sakit gangguan ginjal. Foto: istimewa

JAKARTA, iNewsSemarang.id - Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak di Indonesia telah terjadi pada awal tahun 2022, namun baru mengalami peningkatan pada September. Hingga saat ini sudah ditemukan 206 kasus gagal ginjal akut pada anak di Indonesia dan 99 di antaranya meninggal dunia.

Hingga kini, kasus gagal ginjal akut yang menyerang anak-anak di Indonesia masih misterius belum diketahui apa penyebabnya. Bahkan akibat penyakit ini Kementerian Kesehatan mengeluarkan surat edaran agar tenaga kesehatan tidak memberikan atau meresepkan obat sirup pada anak-anak. 

Mengacu pada fakta itulah dokter spesialis anak, Dr Robert memberikan kiat-kiat apa saja harus dilakukan para orang tua untuk mencegah anak dari penyakit ini. 

Berikut enam cara merawat anak yang bisa dilakukan orang tua apabila terkena gangguan ginjal akut: 

1. Sementara stop konsumsi obat sirup sampai ada pengumuman lebih lanjut dari BPOM

2. Masyarakat tetap tenang dan waspada terhadap gejala gangguan ginjal, seperti berkurangnya atau tidak adanya BAK secara mendadak

3. Diskusikan bersama tenaga kesehatan atau dokter soal alternatif pemberian obat selain sirup dan ketahui apa saja dampaknya.

4. Cegah anak supaya tidak sakit dengan mengurangi aktivitas anak, khususnya balita terhadap lingkungan dengan risiko infeksi tinggi seperti kerumunan, ruang tertutup, tidak menggunakan masker, dll 

5. Lakukan perilaku hidup bersih dan sehat (pakai masker, cuci tangan, dan jaga jarak),

6. Ajarkan anak hidup sehat dengan tidur cukup (meningkatkan sistem kekebalan tubuh), aktif bergerak (3 jam /hari untuk anak usia 1-5 th), kurangi konsumsi gula (<10% dari total kalori harian).

Lebih lanjut, disampaikan bahwa kondisi anak yang membutuhkan obat perlu dikonsultasikan. Saat ini, para tenaga kesehatan atau dokter akan mengalihkan obat sirup ke bentuk lain seperti tablet dan puyer.

"Jika diperlukan obat, tenaga kesehatan dapat meresepkan obat pengganti yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi atau dengan jenis sediaan lain, seperti puyer dalam bentuk tunggal atau suppositoria," kata Dr Robert Soertandio, SpA, M.Si.Med, dokter spesialis anak RS Pondok Indah, kepada wartawan, Kamis (20/10/2022).

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut