get app
inews
Aa Read Next : Edukatif! Komunitas Guru Kreatif Gelar Workshop Strategi Tembus Beasiswa Kemenag-LPDP

Kurikulum Merdeka Dinilai Bantu Tingkatkan Kualitas Pendidikan, Bukan Momok Menakutkan

Jum'at, 21 Oktober 2022 | 20:57 WIB
header img
Pelaksanaan workshop yang digelar secara online.(dok)

 

YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id - Dekan Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) Universitas Alma Ata Yogyakarta, Dr. Ahmad Salim, M.Pd. (Dekan FITK Universitas Alma Ata) menjelaskan terkait implementasi Kurikulum Merdeka Belajar yang digagas oleh pemerintah melalui Kemenristekdikti. Kurikulum Merdeka ini dinilai bisa menunjang pendidikan di sekolah maupun madrasah di era seperti sekarang ini.

Penjelasan ini disampaikan dalam kampanye kurikulum merdeka yang digelar Himpunan Mahasiswa Prodi PAI Universitas Alma Ata Yogyakarta gelar workshop skala Nasional yang digelar secara online. Workshop ini digelar bersama para praktisi pendidikan dan para pelaku pendidik di sekolah maupun madrasah yang ada di DIY dan sekitarnya, dari mulai tingkat dasar hingga perguruan tinggi.

"Jadi melalui workshop ini kita ingin memberikan gambaran, wawasan dan pemahaman kepada para mahasiswa, pendidik dan pengawas pendidikan bahwa, kurikulum merdeka ini bukanlah suatu momok baru di lingkup pendidikan sekolah maupun madrasah, melainkan Kurikulum Merdeka Belajar ini justru bisa sangat membantu peningkatan pendidikan dan bisa diterapkan menyesuaikan kebutuhan dan SDM yang ada," kata Ahmad Salim, Jumat (21/10/2022).

Salah seorang panitia penyelenggara Workshop Kurikulum Merdeka Belajar, Nur Kholik menyampaikan bahwa, Workshop tersebut, panitia penyelenggara menghadirkan sembilan nara sumber, diantaranya dari Kanwil Kemenag DIY, praktisi pendidik, pengawas sekolah dan madrasah serta beberapa dekan dan dosen Alma Ata yang berkopenten. Acara itu diselengarakan di dalam ruang virtual Workshop Nasional Implementasi Kurikulum Merdeka Belajar, sejak 19-27 Oktober 2022.

Salah seorang panitia penyelenggar Workshop Kurikulum Merdeka Belajar, Nur Kholik menyampaikan bahwa, digelarnya workshop bertujuan untuk memberikan wawasan dan pemahaman kepada para pendidik di sekolah maupun di madrasah tentang program pemerintah terkait Kurikulum Merdeka Belajar.

"Melalui workshop ini, diharapkan para mahasiswa, praktisi dan pendidik di sekolah maupun madrasah bisa memahami manfaat dari penerapan Kurikulum Merdeka Belajar dalam kurikulum pendidikan di masing-masing sekolah maupun madrasah dan bagaimana menerapkan kurikulum tersebut," ujarnya.

Dikatakan, dalam workshop yang digelar secara online selama 7 hari berturut-turut sejak tanggal 19-27 Oktober 2022, terdapat 150 peserta dari berbagai wilayah di Indonesia.

"Info lebih lanjut tentang program Kurikulum Merdeka Belajar bisa dikunjungi melalui akun resmi dari Himpunan Mahasiswa Prodi PAI Universitas Alma Ata Yogyakarta," terang dia.

Sementara itu, Edy Purwanto, S.Pd, M.Pd.Si, salah seorang narasumber workshop yang menjabat sebagai Subkor Guru Bidang Pendidikan Madrasah Kantor Wilayah Kementerian Agama Daerah Istimewa Yogyakarta, mengatakan bahwa, kurikulum merdeka belajar yang sudah ditetapkan oleh pemerintah ini bisa menjadi acuan kegiatan pembelajaran di sekolah maupun di madrasah.

"Namun demikian, khusus untuk madrasah yang mempunyai karakter sedikit berbeda dengan sekolah diperlukan petunjuk teknis pelaksanaannya," jelas Edy.

Hal itu bisa mengacu pada KMA nomor 347 tahun 2022 tentang pedoman implementasi kurikulum merdeka di madrasah yang baru diterbitkan Menteri Agama Republik Indonesia Yaqut Cholil Qoumas.

 

 

 

 

 

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut