Kejadian ini, menurut dia, serupa dengan persoalan saat dirinya menjabat di periode pertama. Yakni soal terlaksananya tol Semarang-Solo yang tak kunjung usai. “Dulu tidak tahu yang ditunggu apa gitu, saya bilang buka saja besok. Setelah dibuka beres sampai hari ini,” ujarnya.
Ganjar merasa turut bertanggung jawab dari proyek ini. Sebab dirinya terus menerima komplain dari masyarakat. Sehingga dia akan mendorong otoritas terkait agar mempercepat pengerjaan proyek.
“Masyarakat kan tidak bisa komplain kepada petugas yang ada di sini. Maka itulah ditarik kepada kepemimpinan yang ada terus nanti kita komunikasi,” tegasnya.
Kemacetan yang terjadi akibat pengerjaan jembatan Wonokerto itu, kata Ganjar, telah memengaruhi banyak sektor. Mulai ekonomi hingga psikologis warga yang melintas.
“Maka saya sampaikan ayo percepat mana yang bisa kita percepat. Kalau nunggu kering itu secara teknis satu minggu, ya sudah satu minggu itu nggak bisa (dilewati),” katanya.
“Tapi kalau pekerjaan kiri-kanan itu bisa dilakukan percepatan mungkin tambah alat, mungkin tambah tenaga, ini soal hati, soal profesionalisme dan kemudian sense of emergency-nya musti ada,” imbuh Ganjar.
Sebagai informasi, jembatan Wonokerto, Demak, dibongkar pada 20 Juli 2022 lalu. Sesuai rencana, pembangunan jembatan itu baru selesai sekitar April 2023. Namun karena banyak diprotes, penyelesaiannya dipercepat akhir November 2022 ini. Jembatan Wonokerto memiliki panjang 60 meter dan lebar 11,8 meter.
Editor : Maulana Salman