SEMARANG,iNewsSemarang.id- Kepala Bidang Mitigasi Gempa Bumi dan Tsunami Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Daryono mengimbau kepada masyarakat untuk waspadai terjadinya tanah longsor di wilayah perbukitan.
Potensi longsor bisa terjadi mengingat gempa susulan yang masih berlangsung Kabupaten Cianjur. Masyarakat diminta untuk menghindari tebing curam yang berpotensi mengalami longsor jika terjadi gempa susulan.
“Masyarakat perlu mewaspadai kawasan perbukitan dengan tebing curam yang dapat mengalami ketidakstabilan lereng (slope) saat terjadi gempa kuat. Hal ini karena saat hujan lebat, gempa susulan signifikan dapat memicu terjadinya longsoran (landslide) dan runtuhan batu (rock fall),” tulis Daryono di laman Twitter-nya.
Sampai dengan Jumat (25/11/2022) pukul 06.00 BMKG mencatat telah terjadi 236 kali gempa dengan Mag terbesar 4,2 dan terkecil 1,2. BMKG menyebut bahwa gempa di Cianjur termasuk gempa kerak, dengan kedalaman antara 1-30 kilometer di bawah permukaan bumi.
“Karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat,” tulisnya.
Menurut dia, tidak heran jika gempa Cianjur dengan kedalaman dangkal ini kaya akan frekuensi tinggi sehingga menimbulkan guncangan yang besar hingga menciptakan kerusakan yang parah.
Editor : Maulana Salman