Gempa kerak dangkal umumnya diikuti serangkaian gempa susulan yang cukup banyak karena lapisan kerak dangkal batuannya relatif heterogen dan tergolong rapuh.
“Batuan semacam ini jika mengalami deformasi atau patahan, dapat memproduksi serangkaian gempa susulan,” ucapnya.
Adapun karakter gempa kerak dangkal dengan frekuensi tinggi ini aka banyak menimbulkan kerusakan karena guncangan tanah yang dibangkitkan sangat kuat.
Pada kasus gempa kerak dangkal, amplitudi gelombang seismik dengan konten frekuensi relatif tinggi tidak mengalami atenuasi atau pelemahan energi hingga permukaan bumi.
di sisi lain, Gempa kerak dangkal juga sangat berpotensi menimbulkan rekahan permukaan sehingga bisa lebih merusak bangunan di jalur sesar. Bangunan apapun yang dibangun di atas jalur sesar aktif akan mengalami kerusakan saat sesar mengalami pergeseran.
Zona sumber gempa di awa Barat cukup banyak seperti sesar Cimandiri, sesar Baribis, Sesar Citarik , Sesar Cipamingkis, Sesar Lembang dan Sesar Cirata.
Editor : Maulana Salman