Dodo mengakui, manajemen logistik kebencanaan harus dikelola dengan baik dan tertata karena logistik masuk dari banyak pintu, namun pintu keluarnya juga banyak.
"Untung ada platform digital Pisodapur atau Pusat Informasi dan Koordinasi Gempa Cianjur yang dibat Diskominfo," katanya.
Pisodapur menurutnya dibuat guna memenuhi berbagai kebutuhan logistik warga secara masif dan terukur. Data terakhir mencatat saat ini ada 114.683 warga mengungsi, sementara 42.033 rumah tercatat mengalami kerusakan.
Di tempat yang sama, Manajer Operasional Jabar Quick Respons (JQR), Nizar Ilyasa mengatakan, media memiliki peran besar dalam upaya pemulihan korban gempa Cianjur. Menurutnya, belajar dari bencana yang terjadi di Jepang, semua pihak bekerja sama membangkitkan optimisme.
"Membantu warga Cianjur optimis itu lebih penting," katanya.
Dalam kesempatan itu, Nizar juga memastikan, kebutuhan logistik warga di pengungsian sudah terpenuhi. Sementara bantuan dari banyak pihak juga makin berdatangan, salah satunya pemenuhan air bersih dari organisasi di luar negeri.
"Ada bantuan aqua block di posko yang bisa mengcover air minum hingga 10 ribu jiwa. Air keruh pun difilter sudah bisa diminum," tandasnya.
Editor : Maulana Salman