SEMARANG, iNewsSemarang.id- Masyarakat yang telah diprediksi menderita diabetes 1 atau 2, tentunya sudah mengetahui fluktuasi atau naiknya kadar gula darah dalam tubuh. Oleh sebab itu, pemantauan secara berkala perlu dilakukan supaya kadar gula darah terkendali.
Di samping itu, naik turunnya gula darah turut dipengaruhi oleh aktivitas sehari-hari. Termasuk masyarakat yang tidak memiliki riwayat diabetes, sangat dianjurkan untuk memeriksa diri sebagai bentuk antisipasi.
Mengutip dari situs Times of India, hiperglikimia atau tingkat gula darah tinggi, merujuk pada suatu kondisi, ketika darah mengandung terlalu banyak glukosa. Sementara itu, pada non-diabetes faktor stress atau kondisi kronis lainnya bisa jadi pemicu hiperglikimia, oleh karenanya sangat penting bagi mereka untuk terus memantau dan menjaga kadar gula darahnya.
Tingginya kadar gula darah secara akut, bisa mepersulit proses penyembuhan (recovery) dalam tubuh. Risiko infeksi meningkat dan diprediksi memiliki dampak jangka panjang pada organ lain, seperti mata dan ginjal. Apabila dibiarkan, tidak menutup kemungkinan juga risiko serangkan jantung bahkan stroke meningkat.
Apabila tingkat glukosa antara 100-125 mg/dL atau lebih dari 180 mg/dL satu sampai dua jam setelah makan, kondisi ini dinamakan hiperglikemia.
Masih ada beberapa faktor lain yang jadi pemicu naiknya kadar gula darah pada pasien non-diabetes, berikut ulasan selengkapnya:
Editor : Agus Riyadi