Semarang, iNewsSemarang.id- Masyarakat yang tengah diet memiliki alasannya tersendiri, baik karena faktor kesehatan atau sekedar ingin tubuh proposional. Tak heran bila variasi diet terus bermunculan, misalnya diet keto, diet karbo, hingga diet vegan yang ramai peminat.
Diet vegan adalah salah satu diet yang masih eksis dan diminati oleh masyarakat. Sesuai namanya, orang yang tengah diet vegan biasanya menghindari segala jenis produk hewani, seperti telur, susu, daging, ataupun olahan yang mengandung unsur hewani.
Ada banyak jenis vegan, mulai dari vegan murni yang sama sekali tidak mengonsumsi produk hewani. Lacto vegetarian, hanya mengonsumsi susu dan produk turunan. Ovo vegetarian, cukup mengonsumsi telur saja. Hingga Lacto-ovo vegetarian yang lebih flexibel, sebab mereka bisa mengonsumsi telur, susu, produk turunan,dsb.
Diantara keempat jenis vegan, kita bisa menilai bahwa diet vegan murni bisa dibilang paling ekstrem. Pola diet seperti ini berdampak negatif pada kesehatan, pasalnya pejuang diet vegan murni tidak mendapatkan asupan protein hewani yang diperlukan tubuh.
Menurut penjelasan dokter spesialis gizi klinik, dr. Diana Felicia Suganda, M.Kes., SP.GK bahwa pelaku diet vegan murni berisiko terkena malnutrisi.
“Pasti ada yang kurang, biasanya yang enggak ada di hewani itu vitamin B12. Nah, vitamin B12 itu enggak bisa didapat di manapun kecuali sumber hewani,” kata dr. Diana saat ditemui di kawasan Senayan, baru-baru ini.
Lebih lanjut, dr.Diana menuturkan bahwa kekurangan asupan vitamin B12 dalam tubuh, bisa memicu terjadinya anemia, karena vitamin B12 adalah asupan yang membentuk sel darah merah.
“Biasanya orang vegan sering mengalami anemia dan masalah lain yang berhubungan dengan sel darah merah,” imbuhnya
(Mg/Shinta)
Editor : Maulana Salman