Semarang, iNewsSemarang.id - Dampak pandemi Covid-19 menjadi salah satu alasan tutupnya gerai-gerai Transmart di sejumlah wilayah Indonesia. Hal ini disampaikan langsung oleh Vice President Corporate Communication Transmart Satria Hamid.
Menurut Satria, semenjak Covid-19 melonjak di Indonesia dan dengan adanya kebijakan PPKM membuat masyarakat menjadi malas untuk berbelanja langsung ke toko ritel. Sehingga, gerai-gerai Transmart menjadi sepi pengunjung dan tak mampu bertahan hingga terpaksa harus di tutup.
"Yang pasti ini (masalah) serius, bahwa memang kita dihadapkan di masa pandemi itu sendiri. Bisa dibilang biang keroknyalah. Jadi opsi tutup itu adalah serangkaian opsi terakhir yang kita lakukan untuk sebuah toko," ujar Satria saat dihubungi MNC Portal Indonesia, Rabu (1/2/2023).
Sebelumnya, berbagai cara sudah dilakukan untuk menyelesaikan masalah ini, manajemen mencoba strategi seperti menyebarkan flyer promosi, undang konsumen ke gerai, hingga jemput bola ke rumah-rumah konsumen.
Hal lain yang dilakukan manajemen agar bisa tetap bertahan, menurut Satria yakni pihaknya sampai menjual produk ritel dengan trolley keluar gerai.
"Kita sudah melakukan berbagai rangkaian strategi untuk toko itu sehat dan survive. Tapi kalau toko tersebut tidak bisa survive, tentunya kita harus ambil langkah efisiensi. Artinya opsi tutup tidak bisa kita hindari.”
Segala strategi dan cara telah dilakukan oleh pihak manajemen, namun jumlah pengunjung yang datang belum seramai seperti masa pra-Covid-19. Satria mengatakan untuk dilakukannya penutupan ini bukanlah hal yang mudah juga, ia bahkan mendapatkan panggilan langsung oleh konsumen setia Transmart.
Mereka minta agar pihak manajemen tidak menutup Transmart di wilayahnya, dikarenakan gerai Transmart merupakan satu-satunya ritel yang dekat dengan perumahannya.
"Sampai ada masyarakat yang datang langsung ke saya, juga japri (jaringan pribadi) ke saya, pak Satria tolong ya Transmart di Sartika jangan ditutup soalnya rumah saya dekat di situ," ungkapnya.
Lebih lanjut dia membeberkan, sebanyak 12 gerai Transmart telah tutup pada tahun 2022. Mayoritas beradai di Jakarta dan Batam. Untuk tahun ini, pihaknya belum melakukan penutupan gerai.
Untuk penutupannya sendiri pun tidak serentak dilakukan tetapi satu per satu melihat kondisi gerai tersebut.
“Kita tutupnya juga satu-satu bukan yang serentak gitu. Kita lihat, kita analisa dan kita kuatkan toko tersebut. Kalau memang tidak bisa ya sudah kita tutup," sambungnya.
Menanggapi hal itu, Satria menegaskan, perusahaan saat ini tengah berjuang untuk tetap mempertahankan bisnis ritelnya agar masyarakat tetap bisa berbelanja. Bahkan, ia sempat membeberkan bakal ada konsep baru bertajuk Transmart New Reborn.
Terakhir, dia mengimbau masyarakat untuk tidak panik dan tetap tenang. Sebab, Transmart tetap beroperasi secara normal.“Tidak ada apa-apa dan silahkan berbelanja sesuai kebutuhan," pungkasnya. (Mg/Gojali)
Editor : Maulana Salman