Ketua RT 13 RW 8, Kelurahan Sambiroto, Ngadiso, mengaku bersyukur dengan ditundanya pembongkaran lapak tersebut. Ia mengatakan, lapak PKL itu digunakan warganya untuk jualan angkringan, nasi goreng dan tahu gimbal. Selain digunakan untuk berjualan, tempat tersebut juga difungsikan warga sebagai tempat pertemuan.
"UMKM tersebut milik warga yang dagangannya adalah titipan dari warga, sehingga dengan adanya rencana pembongkaran itu warga sangat kecewa karena nanti setelah dibongkar, warga tidak ada pemasukan lagi. Mudah-mudahan gak jadi dibongkar," ungkap Ngadiso.
Ngadiso berharap Pemerintah Kota Semarang memberikan izin bagi warganya untuk tetap dapat berdagang di lahan tersebut.
"Tadinya itukan tanah kosong, jadi banyak tumbuh rumput, kita kerja bakti, kita plester, kemudian oleh warga direncanakan dibuatlah angkringan dengan harapan bisa nambah pemasukan warga," terangnya.
Editor : Agus Riyadi