Kepala Dinas Perhubungan Provinsi Jawa Tengah, Henggar Budi Anggoro mengatakan pada kegiatan grand launching one stop cashless payment ini, masyarakat bisa melakukan pembayaran ongkos BRT Trans Jateng dengan nontunai.
"Jadi di kita ini kan pembayarannya bisa juga melalui yang tapping, aplikasi Si Anteng, ada juga cash masih bisa diterima, karena kan seluruh komponen masyarakat di kita belum seluruhnya kita alihkan yang nontunai," katanya.
Saat ini, terangnya, pembayaran nontunai penumpang BRT Trans Jateng sudah mencapai di angka 30 persen hingga 40 persen. Oleh karena itu, fasilitas pembayaran nontunai ini pun diresmikan. Setelah sebelumnya telah dilakukan uji coba sejak akhir 2021.
"Sebenarnya uji coba ini sudah kita lakukan sejak akhir 2021 Desember. Waktu itu pakai Qris, ditambahai dengan tapping, sekarang yang sudah kita komunikasikan lagi dengan KAI Commuter. KAI Commuter ini yang sudah beroperasi kan di Solo sama yang di Purworejo. Di dua rute inilah yang sudah bisa menggunakan KAI Comuter. Kalau yang lain masih pakai kartu tapping biasa, yang e-money bisa semua," terangnya.
Pihaknya akan terus menjalankan edukasi ke masyarakat agar mereka mau menggunakan nontunai. Meski tak bisa dipungkiri, ada juga kalangan yang tetap menggunakan pembayaran tunai saat melakukan perjalanan menggunakan BRT Trans Jateng.
"Kadang-kadang ada yang orang tua, ia mau menggunakan tunai ya kita terima. Tapi kita tetap ke depan semuanya nanti menuju nontunai," jelasnya.
Editor : Maulana Salman