Predikat Lulusan Terdisiplin di Polines berarti mahasiswa memiliki jumlah ketidakhadiran terendah, tanpa unsur alpa, dan memperoleh IPK tertinggi di antara mereka yang memiliki ketidakhadiran terendah.
"Yang pertama, saya merasa bangga dan senang karena tidak pernah menyangka. Saya baru tahu saat gladi bersih kemarin, jadi saya agak terkejut," katanya, seperti yang dikutip dari laman Polines pada Selasa (3/10).
Sejak pertama kali masuk Polines, dia mengaku tidak memiliki ambisi atau pengetahuan tentang penghargaan seperti ini bagi lulusan.
Tidak hanya itu, Embun tidak pernah menyangka bahwa pada akhir masa perkuliahannya, IPK-nya akan mendekati sempurna.
"Sebenarnya, jika bicara tentang diri saya, saya hanya fokus pada belajar saja (untuk mencapai IPK tersebut). Ada mata kuliah yang menurut saya sulit, ada yang mudah. Saya sebenarnya tidak pernah menyangka bisa mendapatkan nilai seperti itu, tetapi saya tetap bersyukur atas hasil yang baik ini," ujar Embun.
Meskipun memiliki IPK hampir sempurna, wisudawati asal Sragen ini mengaku tidak hanya fokus pada pendidikan saja, melainkan juga tetap mengikuti kegiatan di luar perkuliahannya.
"Di Politeknik Negeri Semarang ini, kita juga diharapkan memiliki keterampilan dalam organisasi. Saya kebetulan terlibat dalam organisasi daerah (Orda) dan menjabat sebagai bendahara umum. Jadi, meskipun saya sangat fokus pada perkuliahan, tetapi saya juga tetap menjalankan kegiatan organisasi," katanya.
Editor : Sazili MustofaEditor Jakarta