get app
inews
Aa Read Next : Update, 12.000 Kendaraan Masuk ke Semarang via GT Kalikangkung Usai Berlaku One Way

Akan Dibangun Fasilitas Pendidikan, Lapak PKL Undip Pleburan Terancam Digusur

Sabtu, 25 November 2023 | 21:50 WIB
header img
Pedagang Undip Pleburan Semarang berfoto di depan batu prasasti peresmian lapak PKL. (iNews.id / Mualim)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Rencana penggusuran pedagang kaki lima (PKL) di wilayah Universitas Diponegoro (Undip) Pleburan, Kecamatan Semarang Selatan oleh pihak Undip dikeluhkan para pedagang yang setiap hari berjualan di tempat itu.

Ada sekitar 27 pedagang yang berjualan di tempat tersebut. Mereka meminta Undip tidak menggusur lapak yang sudah ditempatinya sejak tahun 2004 lalu, apalagi saat itu pembukaannya diresmikan oleh Wali Kota dan Rektor Undip yang ditandai dengan adanya batu prasasti di tempat tersebut.

Ketua PKL Pleburan, Erno Widayat mengungkapkan, para pedagang yang jualan di tempat tersebut berharap Undip tidak menggusur mereka karena para pedagang setiap hari menggantungkan hidupnya di tempat itu. Sebagai pedagang kecil, kata dia, pendapatan yang dihasilkan juga tidak seberapa. 

"Kita direlokasi di sini tahun 2004, waktu itu diresmikan Rektor Eko Budihardjo dan Wali Kota Sukawi Sutarip. Pertama kita memang diberi surat perjanjian-perjanjian oleh pihak Undip, terus diberikan kewajiban-kewajiban ke pihak Undip satu bulan itu rata-rata Rp14 juta per bulan untuk semua pedagang. Karena waktu itu pengurusnya masih bapak saya, pak Suwarno sama pak Ibnu," ucap Erno, Sabtu (25/11/2023).

Erno mengaku, waktu itu para pedagang masih setor ke Undip dan berhenti setoran ke Undip pada Oktober 2010.

"Karena ada pegawai Undip yang turun ke sini memberikan informasi ke kita kalau kita sekarang tidak diwajibkan setor ke Undip dengan alasan utangnya sudah lunas," ujarnya.

Jika nantinya tempat PKL tersebut jadi digusur, para pedagang meminta pihak Undip bisa memberikan lahan pengganti untuk mereka berjualan dan taliasih atau kompensasi.

"Harapannya kita selaku PKL, karena ini sumber penghidupan kami, kami itu hanya memohon supaya kami bisa di sini, terus nanti kan bisa ditata ulang biar keliatan bersih biar yang di luar itu bisa masuk tidak mengganggu lalulintas. Terus misalkan kita diberikan beban sewa oleh pihak terkait, kalau memang kita mampu, kira gak apa-apa asalkan sebatas kemampuan kita," ungkapnya.

Editor : Maulana Salman

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut