“Rasanya lemes, tidak mual, pandangan nggak kabur cuma lemes aja, lalu saya minum dextro 10 (butir) semuanya juga minum tapi porsinya beda-beda,” katanya.
Guntur kondisinya cepat membaik sehingga dirawat di rumah. Sementara itu, Ketua RT setempat, Slamet Tejo mengaku prihatin dengan insiden ini.
Dia menyebut pemuda di kampungnya susah dikendalikan. Dia bersama warga lain hanya bisa mengingatkan ketika ada kelompok pemuda yang sedang pesta miras.
“Memang pemuda di sini sukar dikendalikan. Tidak tentu (kalau pesta miras) tapi biasanya malam Minggu, tanggal merah biasanya kumpul biasa terus ada yang ngajakin (minum),” kata Slamet Tejo.
Diketahui, pesta miras oplosan itu terjadi di daerah Darat Tempel, Kelurahan Dadapsari, Kecamatan Semarang Utara, Kota Semarang. Dari 10 korban, empat di antaranya tewas, masing-masing Arya (22) warga Kelurahan Dadapsari Kota Semarang, Andika (21) warga Kampung Perbalan Kota Semarang; Depi (21) warga Kaligawe Genuk Kota Semarang dan Hendi (22) warga daerah Pasar Bulu Kota Semarang.
Editor : Maulana Salman