get app
inews
Aa Read Next : Ketua KPU Disanksi Bawaslu karena Terbukti Gelembungkan Suara Partai Golkar

Kisah Caleg Pengamen Wonogiri, Modal Kampanye Rp100.000 Sukses Raup Suara Banyak di Pemilu 2024

Senin, 26 Februari 2024 | 05:59 WIB
header img
Sosok Kukuh Haryanto, pengamen asal Wonogiri, menjadi perbincangan warganet dan viral di media sosial. (iNews.id)

WONOGIRI, iNewsSemarang.id - Sosok Kukuh Haryanto, pengamen asal Wonogiri, menjadi perbincangan warganet dan viral di media sosial

Ya, meski sebagai pengamen, namun pemuda yang memiliki ciri khas rambut rasta alias gimbal berani maju saat pencalegan di Pemilu 2024. Hasilnya di luar dugaan, Kukuh mampu meraup ribuan suara pemilih.

Kukuh maju dalam pencalonan Caleg untuk DPRD Wonogiri. Kukuh maju dari Dapil 1 yang meliputi Wonogiri Kota, Selogiri, Manyaran, WWuryantoro dan Eromoko. Tanpa ada rasa minder sedikit pun, Kukuh percaya diri bersaing dengan Caleg lainnya yang secara finansial jauh lebih kuat dibandingkan Kukuh.

Kukuh pun bercerita bagaimana awal mula dirinya maju sebagai Caleg partai Demokrat. Ia mengatakan, awalnya dirinya berniat menjadi saksi. Benaknya berubah saat membaca di WA blast. Ternyata di sana juga ada pendaftaran bacaleg. 

Tiba-tiba saja ia membatalkan daftar saksi malah ambil formulir pendaftaran bakal caleg Partai Demokrat. “Sebenarnya yang dikerjakan wakil rakyat itu apa? Saya sangat ingin tahu.Yang kita dengar memang mereka kerja dan ada hasilnya untuk pmbangunan daerah. Harusnya terbuka. Kita udah nyoblos loh, berhak tahu dong kerjaan wakil rakyatnya apaan, Jangan sampaikan yang formal-formal saja,” ungkap Kukuh, Minggu (25/2/2024),

Pria yang sehari-hari mengais rezeki dengan mengamen di kawasan wisata ini trending di TikTok lewat bermusik, akhirnya mendaftar sebagai Caleg. 

Bertekad ingin membuka tabir itu, ia langsung daftar dan penuhi syarat-syaratnya. Lagipula di formulir tak mensyaratkan harus lulusan sarjana. Partai Demokrat Kabupaten Wonogiri juga tak mempersulit dirinya untuk bergabung.

Usai masuk DCT, ia mulai berkoordinasi dengan partai dan akhirnya dipasangkan tandem dengan caleg Demokrat DPRD Jawa Tengah Dapil VI nomor urut tiga, Wawan Haryono dan caleg DPR RI Dapil IV Jateng nomor urut 1 Rinto Subekti. 

Dari situlah ia lebih mudah dikenal. Dari situ pula ia mampu memasang 20 baliho yang tersebar di dapilnya. 

“Gambar saya dirusak malah jadi inspirasi buat ngonten. Tiap hari selama masa kampanye terbuka, saya unggah minimal tiga konten. Ngamen di pasar, nyanyi di mana gitu. Istri saya yang videoin,” ujar pria kelahiran Pacitan, Jawa Tengah ini.

Sayangnya dengan keterbatasan sumber daya mandiri, ia tak mampu mengupah saksi TPS untuk dirinya selaku caleg. Ia mengandalkan saksi Partai Demokrat yang hanya 300-an orang dari 900-an TPS di dapil 1 Wonogiri Kota. 

Modal kampanye dirinya pun pas-pasan. Hanya mengeluarkan Rp100.000 saja buat beli pemancar wi-fi di rumah, supaya mudah menangkap sinyal internet ponsel pintar. Selebihnya, ia ngamen di TikTok. 

Pendapatannya dari saweran penonton video cukup lumayan. Setidaknya mengkaver kebutuhan selama dua bulan tak mengais rezeki di jalan jelang pemilu.

“Harapannya tak ada kecurangan. Semua penyelenggaraan pemilu jujur dan adil,” katanya. Jika nantinya lolos jadi anggota DPRD, ia memilih serap aspirasi dulu untuk melihat nyata kesulitan masyarakat. Ia membantu masyarakat tak akan memandang konstituen atau bukan.

“Di Wonogiri ini kesulitan pertanian belum bersolusi. Makanya, petani harus mapan dulu,” katanya.

Ada enam lagu yang semuanya trending di TikTok, yakni Kulo Nuwun, Sugeng Tepang, Dibuka Kertase (1), Dibuka Kertase (2), Dibuka Kertase (3) dan Yo Ayo Coblos Nomor Empat.  

Ia juga mengunggah dirinya bersama SBY untuk memantik reaksi publik. Caleg nomor urut empat asal Partai Demokrat ini mendulang ratusan ribu penyuka dan videonya jutaan kali ditonton para generasi muda.

Respons positif masyarakat itu, lanjutnya, menunjukkan dirinya disukai tanpa paksaan maupun politik uang. Surat suara bernama dirinya dicoblos ribuan pemilih versi real count salinan C1 milik saksi Partai Demokrat. Ia masih menunggu pengumuman hasil penghitungan suara dari KPU setempat.

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut