Bertolak ke Bali, Jajaran Kanwil Kemnkumham Jateng Gali Ilmu Indikasi Geografis Garam Amed

BALI, iNewsSemarang.id - Dikenal sejak ratusan tahun lalu sebagai persembahan kepada raja-raja di Kerajaan Karangasem, Garam Amed diakui sebagai garam berkualitas tinggi sekaligus produk Indikasi Geografis di Pulau Dewata alias Bali.

Proses pembuatan yang menarik serta menggunakan sumber daya alam lokal, Garam Amed menghasilkan cita rasa yang unik dan dihargai sebagai mahakarya khas Bali.

Baca Juga

Kemenkum Jateng Gelar Exit Meeting Pemeriksaan BPK RI atas Laporan Keuangan Kemenkumham 2024

Pasca tercatat pada 2015 sebagai produk Indikasi Geografis, Garam Amed dari Karangasem Bali, terus didatangi oleh berbagai pihak.

Kantor Wilayah (Kanwil) Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) Jawa Tengah salah satu yang mendapatkan kesempatan melihat lebih dekat untuk melakukan studi tiru di tempat produksi Garam Amed tersebut, Rabu (6/3/2024).

Kehadiran rombongan yang dipimpin langsung oleh Kepala Kantor Wilayah Tejo Harwanto itu sekaligus untuk meningkatkan 2 Indikasi Geografis garam khas Jawa Tengah yakni Garam Gunung Grobogan dan Garam Jetis Purworejo.

Baca Juga

Kisah Pilu Tri, Buruh Pabrik Peraih SKD Tertinggi Tak Lolos CPNS karena Tinggi Badan Kurang 0,5 Cm

"Kami ke sini untuk melihat Garam Amed ini, sekaligus untuk memperbanyak ilmu agar Indikasi Geografis garam di Jateng bisa semakin meningkat," urai Tejo.

"Indikasi geografis ini tidak lain untuk meningkatlan perekonomian daerah dan menunjang kestabilan nasional," tambahnya.

Garam Amed sendiri dikenal sebagai garam yang sangat khas, warnanya putih dengan kristal garam berukuran kecil, mudah hancur di mulut dan memberikan rasa asin yang mudah hilang tanpa rasa pahit.

Editor : Ahmad Antoni