Pemeliharaan bronjong tersebut terus dilakukan oleh BBWS Pemali Juana, dan Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Kota Semarang bersama pemantauan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Semarang.
"Saya sendiri mendatangi titik yang menjadi rawan limpasan air di Dinar, ternyata di sana posisi bronjong yang dibangun BBWS Pemali Juana masih relatif bagus dan bisa menahan apabila terjadi debit air," kata Kepala BPBD Kota Semarang, Endro Pudyo Martanto, Rabu (6/3/2024).
Tak hanya itu, Endro mengatakan, penempatan tanda peringatan bencana atau Early Warning System (EWS) juga berfungsi dengan baik dengan memberikan sinyal bila debit air naik.
"Saya ketemu sendiri dengan beberapa warga pada saat dan menyampaikan apabila debit air naik, EWS sudah bisa memberikan sinyal atau berfungsi dengan baik," kata Endro.
Di sisi lain, Endro menyebut pada Maret kali ini potensi cuaca ekstrem masih berlangsung sesuai informasi prakiraan yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).
Dia mengajak masyarakat dapat meningkatkan kewaspadaan terkait kondisi cuaca ekstrem, seperti hujan lebat yang disertai petir dan angin kencang. Termasuk menjaga kebersihan lingkungan dengan membuang sampah tidak sembarangan.
"Namun, jangan panik apabila terjadi sebuah bencana, dan yang paling mudah silakan laporkan di call center 112, nanti petugas akan segera bertindak," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni