get app
inews
Aa Read Next : Banjir Rusak 10 Bangunan di Bantaran Sungai BKT Semarang, Ini Rinciannya

Kiprah Pak Umar, Kepala Sekolah 3 SMP Negeri di Semarang yang Dikenal Disiplin dan Humanis

Rabu, 27 Maret 2024 | 08:18 WIB
header img
Umar, Kepala SMPN 27 yang juga pernah menjabat kepala sekolah di SMPN 24 dan 38. (Dok)

“Saya dicalonkan untuk menjadi pembina OSIS (wakil kepala sekolah bidang kesiswaan). Saya menyadari orang baru 2,5 tahun tahu-tahu diminta menjadi pembantu pimpinan, wakil kepala sekolah sampai pada saatnya saya mau mutasi ke Semarang,” katanya.

Dia mengungkapkan alasan keinginan pindah ke Semarang yakni karena ayahnya meninggal. “Sedangkan ibu sendiri, sehingga saya mendampingi ibu mengurus administrasi pensiunan bapak.

Akhirnya dia mengundurkan diri sebagai wakil kepala sekolah sambil menunggu SK mutasi dari SMPN 1 Gringsing ke Semarang. “Memang saya masuk Semarang (SMPN 17) pada tahun 2000. Alasannya saya simple, rumah dekat dengan sekolah,” ujar Umar.

Dia menyampaikan, sebelum proses mutasi dirinya datang ke SMP 17 menanyakan adakah formasi untuk mutasi guru IPS. “Dari apa yang disampaikan pihak sekolah memang ada formasi itu. Di SMP 17 saya jadi wali kelas ditambah jabatan lain seperti urusan sarpras, kurikulum,” sebutnya.

Saat di SMP 17 selama 2 tahun dia diminta kepala sekolah agar ikut tes calon kepala sekolah pada tahun 2002. Saat itu dia mengaku sempat ragu karena merasa kurang percaya diri.

“Sebenarnya saya ragu-ragu, terus terang saya guru ndeso. Artinya kalau saya bandingkan dengan teman-teman di Semarang, saya jauh tertinggal. Dari sisi DUK masih yunior, sisi pengalaman mereka lebih pengalaman dari saya, tapi karena tugas ya harus dilaksanakan,” ungkapnya.

Dari sekitar 93 guru, dia dapat ranking 31 tapi tidak lolos. Itulah pengalaman pertama yang dilakoni Pak Umar. Menurutnya, dari hasil tersebut dia merasa mampu berkompetisi dengan guru di Kota Semarang. “Sebagai new comer,saya diberi kesempatan ikut tes calon kepala sekolah. Saya tidak berada di kelompok tengah ke bawah, tapi ke atas. Kepercayaan saya semakin tinggi untuk berani,” ujarnya.

Umar menceritakan ketika tes pertama gagal, dia disuruh lagi mengikuti tes calon kepala sekolah tahun 2004. “Alhmadulillah ada beberapa tingkatan dalam bentuk seleksi calon kepsek yakni tes tertulis, psikologi, wawancara. Dari 3 tes itu saya ikuti dan lolos 21 calon kepsek,” ungkapnya.

Penempatan pertama tahun 2005, yang terangkat ada 18, namun tiga belum terangkat termasuk dirinya. Perjalanan waktu 2007 ada pengangkatan hanya dua.  “Baru saya tahun 2009 saya angkatan terakhir dari angkatan saya. 2009 pada saat ada pengangkatan 4 kepala sekolah baru.  Penempatan pertama sebagai kepala sekolah SMP 24 tahun 2009, kurang lebih selama 3 tahun,” ujar Umar. 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Berita iNews Semarang di Google News Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut