JAKARTA, iNewsSemarang.id - Goa Lawa Purbalingga atau biasa disebut Golawa merupakan spot wisata goa yang ada di Kabupaten Purbalingga, Jawa Tengah ini mendadak viral di media sosial.
Pasalnya, goa tersebut tidak hanya dijadikan spot wisata, namun juga spot meeting oleh beberapa pengunjung.
Namun begitu, Golawa tak seperti goa-goa pada umumnya, karena justru memiliki akses masuk yang terbilang sangat mudah imbas telah direnovasi sedemikian rupa.
Goa tersebut juga telah memiliki beberapa anak tangga yang cukup lebar menuju pintu masuk. Bahkan, desain anak tangga tersebut tampak cukup menarik.
Lantas, bagaimana asal-usul Golawa? Berikut ulasannya sebagaimana dilansir dari situs resmi Goalawa Purbalingga.
Awal mula ditemukannya Goa Lawa sendiri yakni dimulai pada masa di mana ada seorang warga bernama Ki Keli menguasai hutan yang banyak ditanami kopi, hingga pada masa penjajahan belanda hutan tersebut dijadikan koffiee central atau sentral kopi.
Orang pribumi sendiri menyebutnya Kopi Santri. Hal itu dikatakan Danu Wikarta yang kala itu menjabat sebagai Kepala Desa Siwarak tahun 1893-1946.Secara turun temurun lahan tersebut berpindah tangan dan menjadi hak milik Ki Wangsa Dirana.
Pada saat Ki Wangsa sedang memotong rumput, ada seorang warga yang sedang menggembalakan kambing di sekitaran tanah datar di antara rimbunnya pohon dan semak-semak.
Semilir angin membuat si pengembala tertidur dibawah rindangnya pohon, hingga dia baru tersadar setelah dibangunkan oleh Ki Wangsa. Si pengembala tersentak kaget karena kambing yang dia gembalakan sudah tidak ada lagi di tempat semula.
Dibantu Ki Wangsa, si pengembala lantas mencari kambing yang hilang hingga lama. Merasa putus asa karena lama tidak menemukan kambingnya, dia bersama Ki Wangsa membabad semak-semak yang ada di sekitar situ dengan harapan bisa menemukan kambing yang hilang.
Namun alangkah kagetnya si penggembala dan Ki Wangsa karena justru mereka menemukan lubang menganga di bawah tanah yang tertutup semak.
Mereka lalu mengadukan penemuan ini ke warga di sekitar ditemukannya goa tersebut hingga warga sering datang untuk melihat-lihat.
Hal inipun diketahui pemerintah desa hingga pemerintah desa sepakat melaporkan hal ini ke Pemda pada tahun 1978 dan ditanggapi oleh Pemerintah yang langsung mengirim tim ahli geologi dari ITB.
Melihat potensi yang dimiliki Goa Lawa dan keindahan alamnya yang menarik untuk dijadikan obyek wisata, pada tanggal 30 November 1979 Goa Lawa diresmikan sebagai obyek wisata Kabupaten Purbalingga.
Proses terbentuknya Goa Lawa
Sungai Lava adalah aliran lava yang keluar dari kepundan atau kawah gunung api yang mengalir menuruni lereng gunung api menuju tempat yang lebih rendah.
Sebagaimana diketahui, bahwa lava adalah matrial berupa cairan panas yang berpijar-pijar, yang bila mendingin menjadi batu. Jadi, bisa dibayangkan betapa dahsyatnya fenomena sungai lava ini.
Goa Lawa secara geologi terbentuk dari fenomena Sungai Lava. Pada awal proses pembentukkannya, lava keluar dari kepundan, sebut saja 'Gunung Api Slamet Purba'.
Tentu saja letak kepundan atau kawahnya berbeda dengan posisi kawah Gunung Api Slamet saat ini. Lava mengalir menuruni lembah membentuk sungai.
Saat lava keluar ke permukaan maka ia seketika membeku dan mengeras menjadi batu. Tetapi tidak demikian pada bagian dalam lava.
Ia masih cair dan bersifat seperti layaknya cairan, mengalir menuju tempat yang lebih rendah.
Maka ketika bagian dalam lava yang cair ini mengalir, tertinggallah bagian lava yang mengeras menjadi batu itu menjadi selubung dan kubah-kubah keras.
Ruang di bawah selubung dan kubah batu ini yang kemudian menjadi ruang kosong, yang pada akhirnya menjadi goa.
Editor : Ahmad Antoni