get app
inews
Aa Read Next : Keren! Kota Semarang Jadi Satu-satunya Kota Besar Yang Masuk Nominasi TPID Award

DP3A Semarang Dorong Perusahaan Dukung Kota Layak Anak, Ini Tujuannya

Selasa, 21 Mei 2024 | 16:50 WIB
header img
Kegiatan Penguatan Jejaring KLA APSAI di Gedung Puspaga Kota Semarang, Selasa (21/5/2024). (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id – Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP3A) Kota Semarang terus mendorong perusahaan untuk turut mendukung Kota Layak Anak (KLA). 

Pasalnya, Kota Semarang berpedikat KLA Utama sejak tahun 2023 tidak lepas dari peran perusahaan di ibu kota Provinsi Jawa Tengah ini. 

Sekretaris DP3A Kota Semarang, Noegroho Edy Rijanto menyebutkan, ada 24 indikator dalam KLA. Seluruh indikator sebenarnya sudah dilakukan di Kota Semarang. Hanya saja, perlu terus ditingkatkan agar Semarang bisa mempertahankan sebagai kota yang layak bagi anak-anak.

Satu di antaranya adalah menggenjot peran perusahaan dalam mewujudkan KLA.  "Kami mengundang teman-teman APSAI (Asosiasi Perusahaan Sahabat Anak Indonesia). Tujuannya agar mereka mendukung program KLA," kata Noegroho Edy Rijanto usai membuka kegiatan Penguatan Jejaring KLA APSAI di Gedung Puspaga Kota Semarang, Selasa (21/5/2024). 

Menurutnya, ada beberapa indikator KLA yang harus dipenuhi perusahaan. Misalnya perusahaan harus memberikan fasilitas tempat menyusui. Selain itu, jam istirahat bagi pekerja perempuan juga perlu disesuaikan. Ini penting agar pekerja wanita tetap bisa memberikan ASI untuk anaknya.

"Sebenarnya, di Semarang sudah jalan. Kami kolaborasi dengan Disnaker dan Dinkes Kota Semarang agar perusahaan melaksanakan indikator-indikator KLA. Mereka harus melaksanakannya, dengan harapan anak Indonesia menjadi anak yang sehat," ujarnya. 

Bersama Disnaker Kota Semarang, pihaknya juga memberikan peringatan kepada perusahaan agar memenuhi indikator KLA. Namun emang masih ada yang belum melaksanakan indikator KLA secara penuh.

DP3A Kota Semarang terus mendorong peran perusahaan dalam mendukung KLA, terutama perusahaan yang memiliki banyak tenaga kerja perempuan. 

Sub Koordinator Pendidikan dan Kesehatan DP3A Kota Semarang, Feri Alfaozan mengatakan, tak hanya fasilitas berupa ruang ramah anak, ruang laktasi, maupun fasilitas lainnya, perusahaan juga harus mendukung KLA dengan menjual produk ramah anak.

Kemudian kebijakan perusahaan yang ramah anak serta dukungan sosial masyarakat melalui program corporate social responsibility (CSR). Ada beragam program CSR yang bisa menjangkau anak.

Misalnya pengobatan gratis di kelurahan ramah anak, penanganan stunting, dan bentuk CSR lain yang berkelanjutan. "Contohnya, Indonesia Power menaungi CSR di Semarang Utara. Programnya memberdayakan masyarakat sekitar," ujarnya. 

Dia menyebutkan, baru sekira 70 persen perusahaan yang tergabung dalam APSAI yang telah mendukung penuh KLA di Kota Semarang. Hingga kini, anggota APSAI sudah mencapai 45 perusahaan. 


 

Editor : Ahmad Antoni

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut