Sebelum menjalani proses seleksi, Sertu Lugas mengaku sempat malu karena datang dari keluarga yang kekurangan. Dia mengaku, baju dan sepatu yang digunakannya amat tidak layak.
"Saya sangat takut dan malu mendaftar seorang tentara, bahkan baju sepatu layak saja tidak punya," katanya sambil menangis.
Keputusan cukup berani akhirnya diambil Sertu Lugas. Dia mendaftar menjadi prajurit secara diam-diam agar ibunya tidak mengetahuinya. Akhirnya dia juga menggadaikan motor yang biasa digunakannya berjualan gorengan.
"Alhamdulillah dengan rahmat Tuhan yang Maha Esa, saya dinyatakan lulus dan masuk menjadi tentara melalui jalur bintara unggulan," katanya.
Di akhir wisuda, Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI Dudung Abdurachman yang menghadiri wisuda memeluk Sertu Lugas. Dia menangis mendengar cerita Sertu Lugas yang berasal dari keluarga sederhana bisa menjadi prajurit TNI.
Editor : Miftahul Arief