Persentase penduduk miskin turun dari 10,77% pada Maret 2023 menjadi 10,47% pada Maret 2024. Selain itu terjadi penurunan di angka kemiskinan ekstrem, dari 1,97% di tahun 2022 menjadi 1,11% pada tahun 2023.
“Pertumbuhan ataupun perkembangan ekonomi sudah secara signifikan meningkat. Banyak dari kabupaten/kota yang sudah berupaya terus meningkatkan pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Nana.
Di sektor lain, prevalensi stunting berdasarkan Survei Kesehatan Indonesia (SKI), turun dari 20,8% di tahun 2022 menjadi 20,7% di tahun 2023. Sehingga Jawa Tengah mendapatkan Penghargaan insentif fiskal atas kinerja baik dalam menurunkan angka stunting dan Insentif Fiskal Kategori Kemiskinan Ekstrem.
Berkat kinerjanya dibidang ekonomi, beragam penghargaan diraih oleh Pemprov Jateng. Pada 2024, Jawa Tengah mendapatkan predikat Tim Pengendali Inflasi Daerah (TPID) Berkinerja Terbaik se-Jawa Bali.
Selain itu juga mendapatkan penghargaan Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) Terbaik Pertama Tingkat Provinsi, serta 4 Anugerah Adinata Syariah dari Komite Nasional ekonomi dan Keuangan Syariah (KNEKS).
Dalam pengembangan layanan publik dengan Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) juga berjalan baik, dan mengantarkan Jawa Tengah meraih Digital Government Award dengan Indeks Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE) Tertinggi; Badan Publik Informatif Terbaik Nasional enam kali berturut turut, serta JDIH terbaik pertama pada 2023, dan penghargaan-penghargaan lainnya.
Editor : Ahmad Antoni