Menurutnya, dengan adanya teknologi digital, perlindungan merek bisa dilakukan secara real time melalui platform Mebiso.
“Platform kami menggunakan teknologi AI dan memiliki fitur proteksi merek yang memberikan hasil secara real time. Pengusaha yang sudah mendaftarkan mereknya, bisa menggunakan fitur ini untuk melindungi mereknya dari plagiasi,” katanya.
Setiap pengusaha yang menggunakan fitur ini, akan mendapatkan notifikasi langsung melalui WhatsApp dan email ketika ada orang lain ingin menggunakan nama yang sama untuk bisnisnya.
“Sehingga, pemilik merek yang pertama mendaftarkan, bisa melakukan tindakan pencegahan secara langsung,” ujarnya.
Melalui kegiatan tersebut, Hesti berharap, setiap pebisnis memiliki kesadaran untuk segera mendaftarkan dan melindungi mereknya.
“Dengan perlindungan merek dagang, pemilik memiliki hak hukum eksklusif untuk menggunakan merek tersebut dan dapat mengambil tindakan hukum terhadap pelanggaran, menjaga integritas dan nilai bisnis mereka,” tandas dia.
Sebagai informasi, Hetero Inkubator 2024 merupakan program untuk membantu pertumbuhan dan pengembangan bisnis UMKM/Startup mulai dari model bisnis hingga membantu untuk mendapatkan akses permodalan.
Peserta inkubasi tersebut akan mendapatkan pendampingan mentoring secara langsung dengan mentor yang expert di bidangnya secara online dan offline. Serta, mendapatkan akses networking kepada stakeholder.
Editor : Ahmad Antoni