SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kisah sukses Siti Khoiriah atau lebih dikenal Kia Raya dalam membangun brand Si Umang berawal dari perjuangan keras dan keuletan. Bermodalkan hanya Rp100.000, memulai bisnis mereka dari sesuatu yang sederhana jualan mie lidi.
Kia, yang dulunya bekerja sebagai kasir di sebuah minimarket, mengandalkan pengalaman dan keberaniannya untuk mencoba peruntungan baru di dunia usaha.
Kini, brand Si Umang telah berkembang pesat dan menjadi inspirasi banyak orang dengan memiliki pabrik sendiri dan jaringan minimarket yang tersebar di berbagai daerah.
Namun, jalan menuju kesuksesan tersebut tidaklah mudah. Sebelum mencapai titik ini, Kia dan suaminya menghadapi berbagai tantangan, termasuk ditipu oleh karyawan mereka sendiri hingga mengalami kerugian yang cukup besar.
Bahkan, pada satu titik, mereka hampir menjual brand Si Umang untuk bertahan hidup. Bari Ahmad sempat menjadi driver online untuk menambah penghasilan keluarga. “Kami tidak pernah berhenti berusaha, karena kami yakin setiap tantangan adalah kesempatan untuk tumbuh lebih kuat,” ungkap Kia Raya.
Keteguhan hati dan semangat pantang menyerah Kia Raya akhirnya membuahkan hasil. Setelah melalui masa-masa sulit, Kia berhasil mengembangkan bisnis mie lidi Si Umang hingga mampu membangun pabrik seluas 2.000 meter persegi dengan aset miliaran rupiah.
Pabrik tersebut tidak hanya memproduksi mie lidi, tetapi juga menyediakan lapangan pekerjaan bagi ratusan karyawan yang sebagian besar berasal dari masyarakat sekitar.
Tidak hanya memiliki pabrik, Kia Raya juga mengembangkan bisnisnya dengan membuka beberapa minimarket yang tersebar di daerah-daerah strategis. Minimarket ini menjadi salah satu sumber pendapatan tambahan bagi Kia dan keluarga, selain produksi dari pabrik Si Umang. Dengan pendekatan bisnis yang inovatif dan efisien, Kia mampu meraih omzet yang mencapai miliaran rupiah setiap bulannya.
Kesuksesan Kia Raya tidak datang begitu saja. Selain kerja keras, ia juga memanfaatkan jejaring yang dimilikinya. Ia bahkan merekrut mantan kepala toko Indomaret untuk menjadi Direktur Utama di perusahaannya.
Editor : Ahmad Antoni