YOGYAKARTA, iNewsSemarang.id - Saat ini masyarakat banyak yang mengalami kondisi gregesi (meriang). Kondisi ini banyak menghiasi sejumlah status di media sosial (medsos) hingga menjadi tagar atau trending.
Warganet meramaikan medsos dengan tagar gregesi disertai dengan sejumlah foto maupun video.
Dokter Spesialis Telinga Hidung Tenggorokan Kepala Leher RSA UGM, Mahatma Sotya Bawono menjelaskan, gregesi sebenarnya adalah gejala yang biasanya muncul saat seseorang terserang flu. Dan saat ini sulit membedakan dengan Covid-19 terutama varian omicron.
"Sulit membedakan apakah seseorang terkena flu atau terinfeksi Covid-19 omicron," kata dia, Rabu (2/3/2022).
Bawono mengakui sulit dibedakan gregesi dengan infeksi Omicron memiliki gejala seperti flu biasa. Karena flu biasa memiliki gejala demam, batuk, pilek, dan nyeri tenggorokan. Kondisi tersebut serupa dengan gejala khas pada omicron yakni demam, batuk, pilek, nyeri tenggorokan.
Hanya saja yang membedakan adalah nyeri tenggorokan yang lebih berat dibandingkan dengan flu. Biasanya jika sudah bergejala maka akan diikuti dengan demam serta membutuhkan waktu untuk sembuh. "Jika gregesi, ya sebaiknya beristirahat, membatasi interaksi dan melakukan isolasi mandiri," ujarnya.
Jika gejala tidak mereda dalam kurun waktu 24 jam disarankan melakukan swab test. Pengecekan swab test menjadi upaya yang dapat membedakan apakah yang tengah dialami adalah flu biasa atau varian omicron.
"Swab itu melindungi orang-orang yang berisiko mengalami gejala berat seperti lansia, orang yang belum divaksin, dan orang dengan komorbid," katanya.
Hal itu juga diamini oleh Kepala Dinas Kesehatan Sleman Cahya Purnama. Dia menyebut, bila seseorang terkena bapil atau demam, perlu dicermati pula apakah ia memiliki kontak erat dengan pasien positif Covid-19. Untuk memastikannya biasanya dengan uji swab.
"Kalau merasa bapil biasa tapi kontak erat dengan yang pasien positif Covid-19, akan lebih baik dipastikan dengan swab. Butuh kejujuran memang," ujarnya.
Editor : Agus Riyadi