KIEV, iNewsSemarang.id - Sejak perang meletus di Ukraina, sejumlah gedung bangunan, infrastruktur, dan aset fisik mengalami kerusakan parah. Akibatnya, Ukraina mengalami kerugian besar mencapai Rp100 dolas AS.
Menurut penasihat ekonomi presiden Ukraina, Oleg Ustenko, Kamis (10/3/2022), kerugian ini menyumbang setengah dari produk domestik bruto (PDB) negara.
"Kerugian 100 miliar dolar AS menyumbang setengah dari produk domestik bruto (PDB) negara," katanya.
Dia menambahkan, perang ini juga telah menyebabkan 50 persen bisnis Ukraina tutup total. Bisnis yang tersisa saat ini melanjutkan operasional mereka dengan susah payah.
Menurutnya, aset Rusia yang dibekukan di bank asing, termasuk cadangan bank sentral Rusia, harus diberikan untuk rekonstruksi Ukraina.
Rusia mulai menginvasi Ukraina pada 24 Februari 2022. Akibat perang itu, Rusia menuai banyak kecaman internasional.
Sebagai akibatnya, Moskow mendapat ribuan sanksi keuangan dari banyak negara. Selain itu, perang juga mendorong eksodus perusahaan global dari Rusia.
Menurut angka PBB, setidaknya 516 warga sipil telah tewas dan 908 lainnya terluka di Ukraina sejauh ini. Namun jumlah korban diperkirakan jauh lebih tinggi.
Sementara badan pengungsi PBB menyebut, lebih dari 2,1 juta orang telah meninggalkan Ukraina menuju negara-negara tetangga guna mencari keamanan.
Editor : Agus Riyadi