Syafii Efendi Ajak Anak Muda Hapus Paradigma Tamat Kuliah jadi PNS, Ini Alasannya

Dosen FEB Unnes, Anindya Ardiansari, berharap kegiatan seminar internasional ini bisa mencetak generasi emas untuk menuju Indonesia Emas dengan memiliki soft skill yang siap untuk bersaing di kancah global nantinya.
“Sehingga pelajar-pelajar yang hadir diharapkan sudah mempersiapkan diri baik berenterprenuership, soft skill yang lain yang bisa diasah di kegiatan,” ujar Anindya yang juga pembina UKM kewirausahaan Unnes ini.
Sementara itu, Faqih Nurmansyah, Wakil Sekretaris KNPI Jateng menilai kegiatan ini sangat baik karena terkait menjaga mental/mengarahkan mental anak-anak muda.
“Makanya KNPI memberikan pengalaman sedikit terkait organisasi seperti apa dan keuntungan manfaat di organisasi seperti apa termasuk untuk adik-adik harus banyak disiplin. Salah satunya adalah disiplin dalam berbicara jempol. Ini harus diatur, adat ketimuran masih terjaga. Sebenarnya anak muda sekarang memiliki keunikan tersendiri di era digital. Jadi anak-anak muda sekarang ini berbeda dengan yang dulu,” terangnya.
Sementara, Ketua Umum DPD Wimnus Jateng, Slamet Muridan menjelaskan, seminar sengaja dikhususkan bagi para pelajar karena mengacu pada survei terhadap kondisi di Kota/Kabupaten Semarang, juga di Jawa Tengah menyebut hamil di luar nikah, seks bebas cukup tinggi.
“Kita tidak bisa anak-anak muda hari ini tidak bisa teredukasi dengan baik. Anak-anak ini butuh arahan yang benar, butuh guru, orang-orang dewasa, butuh ahli untuk fasilitator yang benar untuk menuju mindset itu landing dulu kepada anak-anak supaya mereka dari mindset timbul pergerakan. Ketika pergerakan itu sudah benar, mereka sudah form dengan jatidirinya maka mereka jadi anak muda yang produktif menuju generasi emas yang lebih baik,” jelasnya.
Editor : Ahmad Antoni