Pengakuan Widya Korban Pelemparan Batu ke KA Sancaka: Aku Kena Pecahan Kaca, Muka Penuh Darah

KLATEN, iNewsSemarang.id – Widya Anggraini, seorang penumpang perempuan menjadi korban sekaligus saksi mata aksi pelemparan batu ke kereta Sancaka Eksekutif. Insiden aksi pelemparan batu hingga melukai Widya viral di media sosial.
Akibat insiden itu, wajah Widya Anggraini mengalami luka-luka. Video detik-detik pelemparan batu pun terekam kamera.
Dalam video viral itu, tampak Widya awalnya santai membaca buku sambil mendengarkan musik. Ia pun merekam aksinya tersebut menggunakan kamera ponsel.
Siapa sangka, rekaman video santai itu menjadi bukti aksi pelemparan batu ke Kereta Sancaka Eksekutif. Terlihat jelas, pecahan kaca bertaburan di tubuh Widya. Itu kenapa wajahnya penuh luka akibat insiden ini.
Di Instagram, Widya membeberkan lebih detail terkait data-data kereta yang ditumpanginya. Dia ternyata naik kereta Sancaka Eksekutif, Gerbong 2, kursi 4C-4D. Insiden ini terjadi pada Minggu malam, 6 Juli 2025 sekira pukul 22.25 WIB.
"Aku duduk di kereta Sancaka Eksekutif, Gerbong 2, kursi 4C-4D. Tiba-tiba BRAK! (Jam 22.45) lokasi sebelum Klaten, kaca gerbong dilempar batu dari luar. Aku kena. Muka penuh darah," kata Widya, dikutip Selasa (8/7/2025).
Dia melanjutkan, "Aku bahkan gak sadar sampai orang-orang di sekitar panik dan bilang, 'Mbak, wajah dan leher berdarah!"
Widya menjelaskan, pecahan kaca masuk ke rambut, muka, bahkan sampai ke dalam baju. Usai kejadian itu, dia langsung dibawa ke belakang dan dibantu tim KAI. "Dibersihkan satu per satu serpihannya," ujar Widya.
"Aku langsung diturunkan ke stasiun Solo dan dibawa ke RS Triharsi Surakarta, Solo, dan diperiksa. Alhamdulillah aku masih selamat. Tapi ini bukan kejadian kecil. Ini nyawa taruhannya," katanya.
Widya berharap dari kejadian ini tidak ada lagi hal serupa menimpa penumpang kereta lainnya. "Tolong, jangan ada lagi pelemparan batu ke kereta. Satu tindakan sembrono bisa membahayakan banyak orang. Saran dari aku untuk kalian yang lagi naik kereta, gorden tutup saja biar lebih aman," ujarnya
Editor : Ahmad Antoni