Kenaikan Tarif PBB-P2 hingga 250 Persen Tuai Kontroversi, Bupati Pati Sudewo Ungkap Alasannya

Kebijakan penyesuaian tarif PBB ini, kata dia, didorong oleh kebutuhan anggaran yang besar untuk pembangunan infrastruktur jalan, pembenahan RSUD RAA Soewondo serta penguatan sektor pertanian dan perikanan.
“Beban kami pembangunan infrastruktur jalan, pembenahan RSUD RAA Soewondo, pertanian, perikanan, semuanya membutuhkan anggaran yang sangat tinggi. Alhamdulillah, para camat dan kepala desa sepakat untuk melaksanakan ini,” ucapnya.
Dia menegaskan bahwa kebijakan ini bukan untuk kepentingan pribadi atau politik, melainkan murni untuk memperkuat pembangunan daerah dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.
“Mohon dukungan seluruh pihak dan masyarakat Kabupaten Pati. Ini adalah upaya untuk meningkatkan pembangunan, tidak untuk pribadi saya,” ujar Sudewo.
Dengan penyesuaian ini, Pemkab Pati berharap bisa meningkatkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) secara signifikan. Pemerintah daerah optimistis, jika seluruh elemen mendukung, maka program-program prioritas pembangunan dapat segera terealisasi dengan lebih optimal.
Saat ini, kebijakan Bupati Pati menaikkan pajak ini viral di media sosial. Bahkan akun media sosial banyak diserang netizen dengan berbagai penolakan.
Editor : Ahmad Antoni