9 Fakta Baru Pelaku Ledakan SMAN 72 Jakarta, Nomor 8 Mengerikan
JAKARTA, iNewsSemarang.id – Ada sejumlah fakta baru pelaku ledakan ledakan di SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, pada Jumat (7/11/2025) lalu. Diketahui, pelaku berstatus siswa aktif.
Berikut fakta-fakta mengejutkan pelaku ledakan SMAN 72 Jakarta:
1. Sosok Tertutup dan Jarang Bergaul
Kapolda Metro Jaya Irjen Asep Edi Suheri menjelaskan pelaku merupakan sosok yang tertutup dan jarang bergaul. Selain itu, pelaku juga tertarik dengan konten kekerasan.
"Berdasarkan keterangan yang kami himpun, ABH (anak berkonflik dengan hukum) yang terlibat dalam kasus ledakan ini dikenal sebagai pribadi yang tertutup, jarang bergaul, dan dia juga memiliki ketertarikan pada konten kekerasan serta hal-hal yang ekstrem," kata Asep dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
2. Polisi Pastikan Pelaku Tak Terkait Jaringan Terorisme
Kapolda Metro menyatakan bahwa pelaku tidak terkait dengan jaringan terorisme. Dia memastikan pelaku beraksi sendiri. "Berdasarkan hasil penyelidikan, sementara anak yang berkonflik dengan hukum yang terlibat dalam peristiwa tersebut ditengarai seorang siswa SMA aktif yang bertindak secara mandiri dan tidak terhubung dengan jaringan teror tertentu," ujar Asep.
3. Detik-detik Aksi Pelaku Terekam CCTV
Polisi mengungkapkan rekaman CCTV di lingkungan SMAN 72 Jakarta, Kelapa Gading, Jakarta Utara, menjelang ledakan pada Jumat (7/11/2025). CCTV merekam momen siswa pelaku peledakan SMAN 72 berganti seragam dan menenteng senjata mainan ke masjid.
Dirressiber Polda Metro Jaya Kombes Roberto Pasaribu menjelaskan pelaku tiba di sekolah pada pukul 06.28 WIB. Pelaku tampak membawa tas merah dan biru dengan ditenteng.
“Pada waktu CCTV menunjukkan pukul 07.28, sebenarnya waktu aktual atau real time-nya adalah 06.28.04, itu anak yang berkonflik dengan hukum atau dengan anak, memasuki gerbang sekolah SMA 72 Jakarta menggunakan seragam sekolah dengan menggendong tas punggung warna merah dan menenteng tas warna biru pada tangan kirinya, serta memakai sepatu hitam dan berjalan ke arah kiri kamera,” kata Roberto saat konferensi pers, Selasa (11/11/2025).
4. Merasa Tertindas dan Menaruh Dendam
Polisi mengungkapkan bahwa siswa pelaku peledakan di SMAN 72 Jakarta merasa tertindas. Selain itu, pelaku juga menaruh dendam terhadap perlakuan orang-orang kepada dirinya.
"Dari awal tahun yang bersangkutan sudah mulai melakukan pencarian-pencarian, perasaan merasa tertindas, kesepian, tidak tahu harus menyampaikan kepada siapa. Lalu yang bersangkutan juga memiliki motivasi dendam terhadap beberapa perlakuan terhadap yang bersangkutan," ungkap Juru Bicara Densus 88 Antiteror Polri AKBP Mayndra Eka Wardhana dalam konferensi pers di Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Selasa (11/11/2025).
Editor : Ahmad Antoni