get app
inews
Aa Text
Read Next : Agustina Coba Terapkan Bola GPS Pintar Guna Deteksi Sumbatan Drainase di Simpang Lima

Jelang Nataru, Walikota Agustina Pastikan Harga Bahan Pokok Stabil dan Terkendali

Sabtu, 13 Desember 2025 | 19:35 WIB
header img
Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemkot Semarang memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) tetap terkendali. (Foto: Dok Pemkot Semarang)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang memastikan harga dan ketersediaan barang kebutuhan pokok dan barang penting (Bapokting) tetap terkendali. Sabtu (13/12), Wali Kota Semarang Agustina Wilujeng bersama jajaran Forkopimda dan perangkat daerah melakukan pemantauan langsung ke sejumlah titik strategis di Kota Semarang.

Pemantauan dilakukan mulai dari Pasar Rasamala Banyumanik dan Superindo Sukun sebagai upaya menjaga stabilitas harga, mengendalikan inflasi daerah, serta memastikan stok kebutuhan masyarakat aman menjelang lonjakan konsumsi saat Nataru.

Agustina menjelaskan hasil pantauan di pasar tradisional menunjukkan sebagian besar harga komoditas relatif stabil. Namun, terdapat kenaikan signifikan pada komoditas cabai merah. Dari temuan di lapangan, harga cabai merah berada di kisaran Rp60.000 hingga Rp70.000 per kilogram.

“Perbedaan harga ini ternyata dipengaruhi oleh jalur pasokan. Pedagang yang mengambil cabai langsung dari daerah produsen seperti Bandungan bisa menjual lebih murah dibanding yang mengambil dari pasar induk,” ujar Agustina.

Menurutnya, temuan ini menjadi catatan penting bagi ekosistem perdagangan di Kota Semarang. Semakin pendek rantai distribusi dari petani ke pedagang, maka harga di tingkat konsumen akan lebih terkendali. Pemerintah Kota Semarang mendorong pola distribusi yang lebih efisien sebagai salah satu cara menekan harga saat terjadi kenaikan.

Sementara itu, hasil perbandingan harga di pasar modern menunjukkan sejumlah komoditas justru lebih murah, seperti beras, telur, dan daging ayam. Dari sisi ketersediaan, Agustina memastikan stok di pasar modern dalam kondisi aman. Untuk pasar tradisional, perhatian khusus diberikan pada komoditas telur.

“Telur ini demand-nya sangat tinggi, sementara pemantauan stok saat ini masih dihitung per dua hari. Ini yang kami anggap cukup riskan, sehingga suplai harus benar-benar dijaga,” jelasnya.

Pemkot Semarang, lanjut Agustina, tengah menyiapkan formula pengawasan suplai telur secara lebih ketat, termasuk memastikan pasokan dari peternak telur di Kota Semarang agar stok tetap terjaga dan tidak terjadi penurunan pasokan di pasaran.

Sebagai langkah intervensi langsung, Pemerintah Kota Semarang juga tengah mempersiapkan operasi pasar yang direncanakan mulai 21 atau 22 Desember 2025. Operasi pasar ini akan melibatkan lintas sektor, mulai dari Dinas Perdagangan, Ketahanan Pangan, Dinas Pertanian, Dinas Perikanan, Bulog, hingga dukungan Korpri, Dharma Wanita, PKK, dan mitra pangan lainnya.

“Yang penting adalah harga bisa ditekan dan stok di masyarakat tetap aman. Pasar murah ini juga kami dorong melibatkan pedagang besar dan pasar modern, supaya perputaran ekonomi tetap merata,” kata Agustina.

Editor : Arni Sulistiyowati

Follow Whatsapp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
Lihat Berita Lainnya
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut