Sains Ramadhan: Menguji Konsepsi The Expanding Universe, Benarkah Alam Semesta Mengembang?

Tetapi paradigma bahwa alam semesta bersifat statis/ steady state mengalami pergeseran. Hal tersebut ketika seorang tokoh astronom tahun 1929, Edwin Hubble melalui penelitiannya mengamati bahwa lima bintang ( Virgo, Ursa mayor, Coronne borwis, Bootes, dan Hydra) yang paling terang menunjukkan bahwa bintang-bintang yang diamati mengalami adanya perubahan cahaya menuju merah, pergeseran merah (red shift).
Pergeseran merah/red shift adalah gejala bahwa frekuensi cahaya jikalau diamati bisa lebih rendah daripada frekuensi cahaya ketika terpancar dari sumber. Ini biasanya terjadi jikalau sumber menjauhi pengamat (efek Doppler).
Istilah pergeseran merah dipakai untuk menjelaskan pengamatan bahwa spektrum cahaya yang terpancar oleh bintang jauh bergeser ke frekuensi yang lebih rendah jikalau dibandingkan dengan spektrum bintang yang dekat. Ini menjadi bukti bahwa bintang yang terdapat dalam galaksi saling menjauh (galaksi menjauh sama sama lain).
Prinsip redshift ini lah yang menjadi dasar bahwa alam semesta yang selalu mengembang atau biasanya disebut dengan “ expanding Universe” atau disebut pengembangan Alam Semesta.
Penemaun inilah yang sampai sekarang diyakini benar oleh para ilmuwan tentang konsepsi alam semesta.
Prespektif Sains-Islam
Penciptaan Alam Semesta diungkap banyak sekali dalam ayat-ayat Al-Quran. Ayat Az-Zariyat ayat 47 :
Dan langit itu Kami bangun dengan kekuasaan (Kami)) Yakni dengan kekuatan dan kekuasaan Kami. dan sesungguhnya Kami benar-benar berkuasa) Yakni Kami telah meluaskan langit itu dengan seluas-luasnya. (Zubdatut Tafsir Min Fathil Qadir( https://tafsirweb.com/9943-surat-az-zariyat-ayat-47.html ).
Demikianlah alam semesta diprotret secara sains dan prespektif tafsir Al-Quran.
Kebenaran al-Quran adalah Pasti sedangkan kebenaran dalam sains adalah relatif. Bagaimanapun juga kita perlu membuka dan mengungkapkan kebenaran Al-Quran sesuai bidang ilmu yang kita pelajari masing-masing.
Wassalam
Penulis : Edi Daenuri Anwar, Dosen fakultas Sains dan Teknologi UIN Walisongo Semarang/ Ketua Yayasan Pendidikan Islam Nahdlotusy Syubban Winong Pati
Editor : Sulhanudin Attar