SEMARANG, iNewsSemarang.id – Wali Kota Semarang Hendrar Prihadi mengaku sering mendapatkan aduan dari masyarakat tidak mendapatkan jatah bantuan sosial dari pemerintah. Aduan tersebut dilayangkan melalui media sosial pribadinya maupun Pemkot Semarang.
Karenanya ia meminta baik camat dan lurah memastikan bahwa tim pendata registrasi sosial ekonomi (Regsosek) dari BPS mewakili respondennya dengan jujur. Dikhawatirkan, output-output tim pendata dan responden memberikan dampak yang tidak bagus. Seperti mengaku tidak bekerja, padahal bekerja. “Maka di situlah fokus pertemuan lurah dan camat sebagai tim pendamping pendataan sangat perlu supaya data-data ini dapat diperoleh dengan baik, rigid, detail, dan nanti bisa menjadi sebuah analisis terkait kebijakan yang akan diambil oleh pemerintah baik pusat, provinsi maupun daerah,” Hendrar Prihadi di rapat koordinasi tentang pendataan awal Regsosek di Semarang, Rabu (21/9/2022)
“Di tahun 2022 ini begitu banyak bantuan yang akan masuk. Tapi yang terjadi setelah bantuan itu turun di media sosial baik di milik pemerintah kota maupun milik saya selalu (ada komentar), “Pak, saya ini lebih miskin daripada tetangga saya yang dapat bantuan. Kenapa bukan saya yang mendapat bantuan tersebut?,” kata Hendi.
Dia menekankan jika ini menjadi catatan penting terutama untuk camat dan lurah. Dirinya mengarahkan lurah dan camat agar bekerja sama dengan tim pendata untuk tidak sekadar mengumpulkan data abal-abal atau Asal Bapak Senang (ABS).
“Maka mudah-mudahan Regsosek ini bisa berjalan dengan baik, lancar, berkah datanya sekalian karena data yang diinput akan membuat Indonesia maju, Jawa Tengah gayeng, dan Semarang semakin hebat," katanya.
Regsosek merupakan bagian dari Reformasi Sistem Perlindungan Sosial yang konsepnya dirancang sejak 2020 oleh Bappenas. Tahun ini, tema yang diangkat adalah “Satu Data Program Perlindungan Sosial dan Pemberdayaan Masyarakat”.
Dia mencontohkan sosok Napoleon Bonaparte berkata bahwa War is 90 persen information. Berkaca dari hal tersebut apa yang akan dilakukan oleh BPS tingkat nasional termasuk di Kota Semarang, perlu melihat semua data.
“Potret dari seluruh data kependudukan di Indonesia termasuk yang ada di Semarang supaya kita dapat memenangkan perang untuk mengangkat masyarakat kita menjadi lebih baik dan sejahtera," ujar wali kota bersapa Hendi ini. (mg arif)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait