JAKARTA,iNewsSemarang.id - Ketua Umum PSSI periode 1999-2003 Agum Gumelar angkat bicara mengenai desakan petisi Mochamad Iriawan mundur dari Ketua Umum PSSI.
Diketahui, saat ini petisi mendesak pria bersapa Iwan Bule mundur di media sosial sudah mencapai 41 ribu orang buntut dari insiden Stadion Kanjuruhan, Malang yang menewaskan ratusan penonton dan suporter.
“Mundur bukan jawaban.Justru sebagai bentuk tanggung jawab sebagai Ketua Umum PSSI, tidak seharusnya mundur. Dia (Iriawan) harus menyelesaikan kasus ini sampai tuntas dan kemudian dijadikan pembelajaran untuk ke depannya agar kompetisi bisa lebih baik lagi,” ujar Agum yang juga Dewan Pembina PSSI dikutip dari laman PSSI, Selasa (11/10/2022).
Agum justru mengapresiasi Iriawan yang langsung ke Malang dan bertemu keluarga korban, baik di rumah sakit maupun di kediaman korban. “Bahkan saya dengar selama 7 hari berada di Malang dan berkeliling ke keluarga korban dan ke Kanjuruhan. Ini saya kira juga sebagai bentuk tanggung jawab. Saya apresiasi itu,” ucapnya.
Di sisi lain, Agum mengingatkan Ketua Umum PSSI dan Exco juga harus menerima apapun keputusan atau rekomendasi dari Tim Gabungan Independen Pencari Fakta (TGIPF) yang dibentuk pemerintah melalui Kemenkopolhukam.
‘’Jadikan itu masukan dan kemudian dilaksanakan. Siapapun pasti ingin kompetisi sepak bola di Tanah Air makin baik. Kompetisi itu jantungnya sepak bola. Kalau tidak ada kompetisi ya hambar. Itu sebabnya kompetisi yang baik akan menghasilkan tim nasional yang baik pula,” ungkapnya.
Agum juga menyoroti tiga hal agar tidak terulang ke depannya. pertama, pemain tidak berkelahi di lapangan apapun alasannya. Kedua, tidak boleh memprotes wasit dengan berlebihan. Ada mekanisme untuk memprotes pengadil lapangan itu. Ketiga, tidak boleh terlibat suap.
“Jika 3 Tabu itu dilaksanakan, saya yakin kompetisi akan berjalan baik dan benar dan pasti akan enak ditonton serta dinikmati,” imbuh Agum.
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait