Penulis: Ahmad Baedowi *
Indonesia diprediksi akan mencapai masa keemasan pada tahun 2045, yakni pada saat usia kemerdekaan Bangsa Indonesia mencapai 100 tahun. Dalam upaya mempersiapkan sumber daya manusia (SDM) yang unggul dan berkualitas agar dapat memimpin negara di era tersebut, pemerintah saat ini fokus dalam membangun sumber daya unggul, salah satunya melalui program beasiswa pendidikan.
Dalam suatu negara, pendidikan memiliki peran penting dalam pembangunan sumber daya manusianya. Maka menjadi hal yang logis, jika semua bangsa dan negara di dunia perlu terus berusaha mendorong dan memajukan sektor pendidikannya termasuk Indonesia. Terlebih, salah satu tujuan pendirian negara Indonesia adalah mencerdaskan kehidupan bangsa, sebagaimana termaktub pada pembukaan UUD 1945. Artinya, bahwa pendidikan merupakan suatu yang sangat penting dan berharga dalam kehidupan bangsa Indonesia di masa depan. Terlebih-lebih pendidikan sangat berarti ketika peranannya dalam membekali setiap insan Indonesia untuk menghadapi tantangan zaman yang semakin kompleks dan kompetitif.
Kementerian Agama (Kemenag) sebagai kepanjangan tangan dari pemerintah, melalui Ditjen Pendidikan Islam memiliki program yang linier dengan visi Indonesia emas 2045, diantaranya: Beasiswa Indonesia Bangkit (BIB), Beasiswa 5000 Doktor Dalam dan Luar Negeri, Beasiswa Kartu Indonesia Pintar Kuliah, Beasiswa Afirmasi Pendidikan Tinggi Islam (ADIKTIS), Beasiswa studi ke Mesir, Beasiswa Guru Madrasah, Beasiswa Guru PAI pada Sekolah, Program Beasiswa Santri Berprestasi (PBSB), Beasiswa Kader Ulama, dan lain sebagainya.
Untuk mendapatkan beasiswa yang disediakan pemerintah tentu tidaklah mudah, karena banyak persyaratan yang harus dipenuhi, termasuk dua hal utama yaitu kemampuan penguasaan bahasa asing, dan kesiapan fisik serta mental dalam menjalani pendidikan. Hal tersebut agar yang mendapatkan beasiswa tersebut memang betul-betul insan yang berkualitas unggul dan tentunya mencintai agama, bangsa dan negaranya.
Editor : Miftahul Arief
Artikel Terkait