JAKARTA, iNewsSemarang.id - Pemerintah mulai mengantisipasi ketersediaan dan stabilitas harga pangan menjelang Ramadan dan Idulfitri 2023. Pemerintah juga terus memantau pergerakan harga komoditas sekaligus menyiapkan langkah antisipasi pengendalian inflasi. Mengingat pengendalian inflasi merupakan salah satu isu utama yang menjadi perhatian Presiden.
“Untuk menjamin ketersediaan pangan dan menjaga stabilitas harga pangan di masyarakat, pemerintah telah melakukan berbagai upaya melalui percepatan impor, antisipasi lonjakan harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Ramadan dan Idul Fitri yang sudah dilakukan dari sejak awal tahun,” ujar Kepala Badan Kebijakan Fiskal (BKF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Febrio Kacaribu di Jakarta, Kamis (2/2/2023).
Adapun, inflasi di Indonesia pada Januari 2023 tercatat sebesar 5,28 persen year-on-year (yoy). Angka ini lebih rendah dibanding bulan sebelumnya, yaitu 5,51 persen di Desember 2022. Tren inflasi mulai turun perlahan, terutama dari administered price yang berasal dari harga bahan bakar.
"Pemerintah terus mengantisipasi pergerakan harga komoditas energi dan ketersediaan pasokan BBM untuk memastikan fungsi stabilisasi APBN, yaitu sebagai shock absorber di tengah kondisi global yang masih bergejolak,” tuturnya.
Jika dilihat per kelompok, inflasi inti turun tipis ke angka 3,27 persen (yoy) dari 3,36 persen pada Desember 2022 (yoy). Kinerja inflasi ini di satu sisi berasal dari penurunan inflasi kebutuhan sandang, perumahan dan jasa layanan perumahan, serta rekreasi.
Sementara di sisi lain, terjadi peningkatan inflasi pada sektor kesehatan serta perawatan pribadi dan jasa lainnya.
"Inflasi inti yang masih terjaga di atas 3 persen menunjukkan daya beli masyarakat yang masih kuat dan optimisme menyambut tahun 2023," katanya.
Inflasi pangan bergejolak (volatile food) sedikit meningkat menjadi 5,71 persen (yoy) didorong oleh harga pangan yang cenderung volatile sebagai dampak faktor musiman dan gangguan cuaca.
Untuk kelompok administered price, inflasi tercatat 12,28 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan bulan Desember 2022 (13,34 persen). Hal ini didorong oleh menurunnya tarif angkutan udara dan bensin. Sementara harga rokok dan tarif air PAM mengalami kenaikan yang dipengaruhi oleh kenaikan tarif cukai dan peningkatan pelayanan air bersih kepada masyarakat.
Ke depan, pemerintah akan terus berupaya menjaga inflasi seperti yang telah disampaikan Presiden dalam acara Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) 2023 pada 17 Januari 2023 lalu.
Upaya pengendalian inflasi terus ditempuh melalui berbagai kebijakan, antara lain stabilisasi harga pangan, penguatan pasokan dan cadangan domestik, antisipasi gejolak harga akibat risiko gangguan cuaca, serta persiapan menghadapi Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN).
“Sinergi dan bauran kebijakan di tingkat pusat dan daerah terus dilakukan bersama Bank Indonesia untuk menjaga agar sasaran inflasi kembali pada sasaran yang ditetapkan pemerintah,” ucapnya.
(Mg/Ajeng)
Editor : Maulana Salman
Artikel Terkait