"Ini yang perlu kita dorong, agar masyarakat Semarang Barat lebih berinovasi memanfaatkan peluang, kalau bisa berkolaborasi. Jika ekonomi bergerak, pastinya PAD-nya akan meningkat," kata dia.
Pemkot Semarang, menurut Mbak Ita, akan mulai pemberdayaan-pemberdayaan masyarakat dan bisa memanfaatkan peluang dengan berkolaborasi dengan pengusaha. Tak hanya itu, dalam Musrenbang, Mbak Ita juga menyoroti terkait pembangunan-pembangunan yang belum terintegrasi.
"Saya melihat secara sekilas pembangunan-pembangunan itu masih kecil-kecil, parsial, belum menyeluruh. Di kelurahan misalnya, pembangunan saluran ya di situ tok. Tidak dipikir ujungnya di mana, hulu dan hilirnya di mana. Justru itu yang mungkin jadi penyebab banjir," ujarnya.
Contoh lainnya, program pavingisasi dan pengaspalan, itu harus melihat kontur atau struktur tanahnya. "Misal tanahnya labil, gak bisa diaspal saja, maka harus dipaving atau sebaliknya. Pemkot Semarang melalui Musrenbang akan mereview itu," sebut dia.
Dirinya berharap pembangunan betul-betul harus dikaji sesuai batas kemampuan. "Misal anggarannya kurang ya ditata, atau bisa dikerjakan Dinas terkait. Sedangkan anggaran kelurahan bisa digunakan untuk kegiatan yang lain," katanya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait