GROBOGAN, iNewsSemarang.id - Banjir yang melanda wilayah Kabupaten Grobogan menelan dua korban jiwa. Dua korban merupakan santriwati yang terseret arus saat hendak pulang, pada Jumat (15/3/2024), awal banjir mulai tiba.
Beken (25) warga Karanganyar, Kecamatan Purwodadi menjelaskan, korban saat itu berjalan berdua hendak pulang ke rumahnya.
"Tapi saat jalan banjir dengan arus deras menyeret dua gadis pondokan. Dari Jumat (15/3) sampai sekarang Minggu (17/3) belum ditemukan," jelas Beken kepada MNC Portal Indonesia, Minggu (17/3/2024).
Lebih lanjut, lelaki yang akrab dipanggil Mat Beken ini menjelaskan, korban saat itu dikabarkan usai memasak untuk pondokan. Usai menyelesaikan tugas, mereka pun bersama-sama hendak pulang dengan jalan kaki.
Tapi nahas, kedua remaja perempuan 17 tahun yang hendak pulang tersebut dikabarkan terseret arus air banjir yang saat itu sangat deras.
Korban pun diperkirakan terseret arus hingga terbawa ke area perkebunan yang tergenang air paling dalam hingga lebih dari satu meter.
"Katanya Kamis mau pulang, tapi karena harus membantu memasak di pondok mereka pun pulang Jumat (15/3/2024). Tapi saat pulang kondisi banjir mulai naik dan dua korban terseret banjir. Sampai saat ini masih dalam proses pencarian bersama tim SAR gabungan," ujarnya.
Masrichan, Kepala Bidang Operasional BPBD Grobogan menjelaskan, petugas SAR gabungan dari Karanganyar, Blora, Grobogan dan SAR Mahasiswa Karanganyar masih mencari korban.
Belum bisa dipastikan apakah kedua gadis atau santriwati pondok pesantren itu terseret banjir. Meski demikian, BPBD memperoleh laporan bahwa korban tenggelam dan masih dalam proses pencarian.
"Kita tidak tahu apakah korban keseret arus banjir atau tidak. Tapi korban dilaporkan Sabtu (16/3/3/2024). Dan petugas melakukan pencarian sampai sekarang," kata Masrichan.
Melihat itu, BPBD mengimbau agar warga tidak bermain atau berhati-hati saat harus beraktivitas di genangan air. Hal ini dikarenakan kita tidak tahu seberapa dalam kondisi air genangan yang ada di sekitar kita.
"Jadi kami imbau agar warga hati-hati dan mengurangi aktivitas di sekitar genangan. Supaya tidak ada korban baik itu anak-anak atau orang dewasa," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait