JAKARTA, iNewsSemarang.id - Utang Luar Negeri Indonesia naik menjadi USD407,3 miliar atau Rp6.598,2 triliun (kurs Rp16.200 per USD) pada Februari 2024.
Utang ini mengalami kenaikan 1,4% secara year on year (yoy). Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia meningkat dibandingkan dengan posisi bulan sebelumnya yang tumbuh 0,2% (yoy).
Peningkatan tersebut terutama bersumber dari sektor publik, baik pemerintah maupun bank sentral. Perkembangan posisi ULN juga dipengaruhi oleh faktor pelemahan mata uang dolar AS terhadap beberapa mata uang global, termasuk Rupiah.
Melansir keterangan resmi Bank Indonesia, Jakarta, Senin (22/4/2024), ULN pemerintah tetap terkendali dan dikelola secara terukur, efisien, dan akuntabel.
Posisi ULN pemerintah pada Februari 2024 tercatat sebesar USD194,8 miliar atau tumbuh 1,3% (yoy), meningkat dibandingkan dengan pertumbuhan 0,1% (yoy) pada bulan sebelumnya.
Perkembangan ULN tersebut terutama disebabkan oleh penarikan pinjaman luar negeri, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek pemerintah.
Sebagai salah satu komponen dalam instrumen pembiayaan APBN dan dalam rangka melanjutkan momentum pertumbuhan ekonomi, pemanfaatan ULN terus diarahkan untuk mendukung upaya Pemerintah dalam pembiayaan sektor produktif serta belanja prioritas.
ULN pemerintah tetap dikelola secara hati-hati, kredibel, dan akuntabel untuk mendukung belanja, antara lain pada sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial (21,1% dari total ULN pemerintah); Administrasi Pemerintah, Pertahanan, dan Jaminan Sosial Wajib (18,1%); Jasa Pendidikan (16,9%); Konstruksi (13,7%); serta Jasa Keuangan dan Asuransi (9,7%).
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait