Disdikbud Jateng Larang Study Tour, Dewan: Alasan Khawatir Kecelakaan di Perjalanan Tak Masuk Akal

Ahmad Antoni
Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengkritisi kebijakan pelarangan study tour. (IST)

SEMARANG, iNewsSemarang.id - Kebijakan pelarangan kegiatan study tour bagi anak-anak sekolah khususnya siswa SMA sederajat di Jateng menuai kontroversi. 

Anggota Komisi E DPRD Jateng Yudi Indras Wiendarto mengkritisi kebijakan yang sudah diterapkan semenjak 2020 tersebut.

Ramai perihal kebijakan study tour itu mencuat kembali usai terjadi kecelakaan bus rombongan siswa SMK di Subang Jawa Barat yang merenggut nyawa sejumlah siswa.

Menurut Yudi Indras, aturan pelarangan study tour yang diterapkan oleh Dinas Pendidikan Jateng  itu harus ditinjau kembali. Terlebih lagi saat ini kurikulum yang diterapkan adalah Kurikulum Merdeka. 

Artinya siswa dituntut untuk bisa mandiri, mengembangkan networking, mengasah entrepreneur. Lebih penting lagi adalah belajar sesuatu hal yang baru sesuai dengan zamannya.

"Jadi jangan dibayangkan study tour itu mesti piknik lho ya. Itu merupakan kegiatan untuk memberikan pengalaman bagi anak-anak sekolah. Karena kurikulumnya sekarang sudah beda. Pendidikan tidak harus selalu di dalam ruangan kelas," tegas Yudi Indras, Jumat (17/5).

Editor : Ahmad Antoni

Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2

Bagikan Artikel Ini
Konten di bawah ini disajikan oleh Advertiser. Jurnalis iNews Network tidak terlibat dalam materi konten ini.
News Update
Kanal
Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik Lebih Lanjut
MNC Portal
Live TV
MNC Network