“Masih terlalu dini untuk mengatakan apa konsekuensinya, namun orang-orang yang menandatangani pernyataan tersebut dihormati dan memiliki kredibilitas di organisasi guna memastikan penerimaan yang luas,” kata Jones, seperti dikutip dari Reuters, Kamis (4/7/2024).
Keputusan untuk membubarkan JI, lanjut Jones, kemungkinan besar didorong oleh beberapa faktor, salah satunya pengaruh para intelektual di dalam organisasi yang tak tertarik pada jihad menggunakan kekerasan.
Selain itu dia menilai JI memilih cara terbaik untuk melindungi aset terbesar kelompoknya, yakni pesantren atau sekolah, agar tetap bisa bertahan dan diterima masyarakat.
Kelompok militan yang dikaitkan dengan Al Qaeda itu dituduh mendalangi beberapa serangan paling mematikan di Indonesia, termasuk Bom Bali 2002 yang menewaskan lebih dari 200 orang. Sebagian besar korban adalah warga Australia.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait