SEMARANG, iNewsSemarang.id – Sungguh pilu nasib yang dialami Vita Azahra, anak pasangan suami istri (pasutri) tuna netra Warsito (39) dan Uminiah (46). Impiannya untuk sekolah di SMA Negeri terancam pupus.
Pasalnya, dia tak lolos Penerimaan Peserta Didik Baru (PPDB) SMA Negeri. Vita pun hanya bisa pasrah menerima nasibnya. “Saya pengen masuk di SMA Negeri,” ucapnya ketika ditemui Zaenal Petir, penasehat ikatan tuna netra muslim Indonesia (ITMI) Kota Semarang di rumahnya, Jalan Gondang Raya No 17 Rt 3 Rw 1 Kelurahan/Kecamatan Tembalang.
Sementara, Umainah mengaku tidak mampu untuk menyekolahkan anaknya ke SMA swasta. Sebab itu, dia berharap anaknya bisa sekolah di SMA negeri.
“Ya karena SMA negeri sama sekali tak ada pungutan. Dari segi jarak, sekolah yang dituju tak terlalu jauh sehingga bisa menghemat ongkos,” ungkap Umainah.
Berbagai usah telah dilakukannya demi menyekolahkan anak ke SMA negeri. Dia juga sudah mendatangi Dinas Pendidikan dan Dinas Sosial agar anaknya bisa mendaftar melalui jalur afirmasi.
Namun upaya itu tidak bisa dilakukan karena berdasar data di Dinas Sosial, keluarganya dianggap kategori rentan miskin atau P4 dalam Data Terpadu Kesejahteraan Sosial (DTKS).
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait