3. Perubahan Permukaan Laut
Penurunan Permukaan Laut Secara Tiba-Tiba: Di zona subduksi, permukaan laut bisa tiba-tiba surut dengan cepat sebelum terjadi tsunami yang diakibatkan oleh gempa megathrust. Ini adalah tanda bahaya yang sangat serius, dan orang-orang di daerah pesisir harus segera evakuasi ke tempat yang lebih tinggi.
4. Peningkatan Aktivitas Seismik
Peningkatan aktivitas seismik di zona subduksi, seperti gempa kecil yang sering terjadi dalam waktu singkat, bisa menjadi indikasi bahwa tekanan di zona megathrust sedang meningkat dan bisa menyebabkan gempa besar.
5. Perubahan lempeng pada bumi
Gempa Megathrust adalah gempa yang terjadi di sepanjang batas lempeng konvergen, di mana lempeng tektonik yang lebih berat menyusup ke bawah lempeng yang lebih ringan. Dalam proses ini, energi yang terakumulasi akibat gesekan di zona subduksi dapat dilepaskan secara tiba-tiba dalam bentuk gempa bumi besar. Gempa ini umumnya memiliki kekuatan magnitudo lebih dari 8,0 dan dapat menyebabkan tsunami besar yang menghancurkan. Gempa bumi megathrust adalah gempa bumi yang terjadi di zona subduksi, biasanya pada kedalaman lebih dari 50 km dari permukaan bumi.
Sementara itu, berdasarkan peta sumber dan bahaya gempa Indonesia Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) bahwa ada sekitar 13 megathrust yang mengelilingi Indonesia.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait