Kemudian setelah menjadi mualaf, ia ingin berdakwah dengan ilmu yang dimiliki. "Ketika hari ini ada orang-orang yang memurtadkan orang, saya tidak akan tinggal diam. Untuk itulah saya bangun Griya Mubasyiran," katanya.
"(Selama) 90 hari ini saya buat griya ini ada Tahfidz Quran, bimbingan belajar gratis, Islamic Center, character building, dan pemberdayaan umat. Saya dedikasikan untuk umat agar umat tidak terjebak dari orang-orang yang ingin memurtadakan mereka," ungkapnya.
Di Griya Basyiran itu Pak Yo memfasilitasi masyarakat yang ingin belajar Alquran dan pengetahuan umum. Menurut dia, pengetahuan umum juga dibutuhkan untuk mereka mencapai cita-cita yang diinginkan.
"Bimbingan belajar ini gratis, pelajarannya ada umum dan agama. Gurunya benar-benar kita ambil dari guru di sekolah. Kita buka dari jam 2 sampai jam 5 sore. Bimbel ini dapat dipertanggungjawabkan untuk anak-anak kita," katanya.
Griya Mubasyiran sendiri memiliki arti rumah yang memberikan kabar baik. Di dalamnya juga ada Islamic character building. Menurut Pak Yo, tanpa disadari banyak orang pintar tapi karena tidak punya karakter jadi kehidupannya tidak diharapkan. "Kita bangun karakter berdasarkan ajaran Islam," ucapnya lagi.
Tidak hanya itu, ada pula bagi masyarakat yang tidak memiliki pekerjaan dan keahlian, tempat itu menghadirkan beberapa keahlian sehingga masyarakat setempat bisa belajar. Mulai dari membuat bakso, mi ayam, fried chicken, menjahit, dan merias. Bagi yang berminat bisa datang tanpa dipungut biaya.
"Menurut saya, Islam tidak sulit dan tidak menyulitkan. Semoga bisa menyemangati kita," ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait