SEMARANG, iNewsSemarang.id – Kasus kematian dokter Aulia Risma Lestari, mahasiswi PPDS Undip Semarang yang diduga korban perundungan atau bullying akhirnya menemui titik terang.
Hal ini setelah pihak kampus Universitas Diponegoro (Undip) Semarang dan RSUP dr Kariadi mengakui adanya perundungan di lingkungan PPDS Anestesi yang diduga menjadi pemicu dokter Aulia meninggal dunia.
Kasus tersebut mendapat sorotan publik hingga membuat kemenkes, pihak kepolisian hingga DPR turun tangan untuk membuka tabir gelap kasus tersebut.
Berikut pengakuan Dekan FK Undip dan RSUP Kariadi adanya perundungan dalam kasus kematian dr Aulia Risma Lestari:
1.Ditemukan Sejumlah Bullying Berdasarkan Hasil Investigasi Internal
Dekan Fakultas Kedokteran Undip, Yan Wisnu Prajoko mengungkapkan, berdasarkan hasil investigasi internal ditemukan sejumlah bentuk bullying dalam sistem PPDS Anestesi. “Karena itu, saya mewakili Undip meminta maaf kepada keluarga dokter Aulia Risma Lestari, masyarakat, kemenkes, Kemendikbud Ristek atas kegaduhan yang selama ini terjadi di dunia pendidikan dokter spesialis,” kata Yan Jumat (13/9/2024).
2.Minta Proses PPDS Anestesi Dilanjutkan
Dekan FK memohon dukungan pemerintah agar Undip bisa melanjutkan proses PPDS Anestesi di RSUP dokter Kariadi. Sebab, praktik langsung di rumah sakit sangat diperlukan untuk meningkatkan kompetensi dan mengasah keterampilan para calon dokter spesialis.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait