“Waktu itu kami mendapat informasi dari Dinas Kominfo bahwa ada satu desa terluar di Kabupaten Batang yang tidak memiliki jaringan internet sama sekali, dan saat itu juga kami berkoordinasi dengan Dinas Kominfo untuk segera melakukan pengecekan dan survey ke lokasi,” kata Manager NOP Pekalongan, Fanan Yosie Risdian.
“Ternyata wilayah tersebut memang cukup jauh dari Tower Telkomsel yang ada, serta memiliki kontur alam yang sangat menantang yakni tanjakan-tanjakan ekstrem, melewati hutan dan berbukit-bukit,” jelasnya.
Singkat cerita Telkomsel bersama Dinas Kominfo dan Pemerintah Desa sepakat untuk bahu- membahu berkolaborasi mensolusikan masalah tersebut dengan membangun BTS (Combat Minimalis) secara gotong royong.
Dan sejak saat itulah warga Desa Pranten bisa menikmati signal internet yang bekualitas sehingga proses pemerintahan di desa tersebut bisa berjalan dengan lancar, selain itu, proses belajar mengajar bisa berjalan dengan baik, serta kesejahteraan masyarakan melalui umkm dan parawisata semakin meningkat.
“Salah satu alasan kami mensolusikan permasalahan signal di desa Pranten ini bukan semata-mata karena tuntutan bisnis saja, namun hal ini juga merupakan salah satu bentuk meaning dan purpose kami di Telkomsel agar kami bisa terus manfaat bagi masyarakat luas,” ujarnya.
Editor : Ahmad Antoni
Artikel Terkait